-->

Aktual, Inspiratif

Aktual, Inspiratif

Aktual, Inspiratif

Tajuk

Farid Nyak Umar Minta Semua Pihak Jaga Situasi Kota Kondusif Jelang Akhir Tahun

Banda Aceh - Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar meminta semua pihak dapat menjaga kota agar tetap kondusif menjelang liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal tersebut perlu dilakukan mengingat Banda Aceh merupakan salah satu target destinasi masyarakat Aceh untuk mengisi liburan di Ibu Kota Provinsi Aceh di akhir tahun.


"Penghujung tahun banyak masyarakat lokal maupun luar daerah datang ke Banda Aceh untuk berlibur, baik itu berwisata, berbelanja bahkan menghadiri event-event tahunan yang digelar. Apalagi anak-anak sekolah sudah memasuki masa liburan sekolah. Karena itu kita meminta semua pihak agar tetap menjaga kondusivitas, baik ketertiban maupun keamanan," kata Farid Nyak Umar, Senin 23 Desember 2024 di Banda Aceh.


Ketua DPD PKS Banda Aceh ini juga mengajak warga Kota Banda Aceh agar tetap mematuhi seruan maupun imbauan yang sudah dikeluarkan oleh Forkopimda Banda Aceh jelang Nataru agar terciptanya kondusivitas kota. 


Menurutnya, sebagai penutup akhir tahun masyarakat juga dapat mengisi suasana itu untuk bermuhasabah sekaligus merefleksi kinerja-kinerja positif yang selama ini sudah baik menjadi lebih baik lagi di tahun berikutnya.


"Di akhir tahun semestinya kita perlu bermuhasabah, apalagi masyarakat Aceh yang terkenal sangat religi serta menjadi provinsi yang banyak digelar event refleksi musibah tsunami seperti doa dan zikir bersama. Hal itu bisa menjadi salah satu pengingat agar kita semakin dekat dengan Allah SWT sehingga bisa melangkah lebih baik lagi ke depan disertai dengan rasa kesabaran yang besar," pungkas Farid Nyak Umar yang juga Ketua Fraksi PKS DPRK Banda Aceh.

Sambut HAB ke-79, DWP Kemenag Aceh Besar Gelar Lomba Masak Nasi Goreng


Aceh Besar - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar menggelar kegiatan lomba masak nasi goreng dalam rangka menyambut Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79, Senin 16 Desember 2024 di Halaman Kemenag Aceh Besar.


Kegiatan yang diprakarsai oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Aceh Besar itu mengusung tema "Dapur Bapak Ceria"  dan diikuti pasangan suami-istri, mulai dari Pejabat di Jajaran Kemenag, Kepala Madrasah dan KUA.


Ketua DWP Kemenag Aceh Besar Yasmaidar menyebutkan bahwa kegiatan tersebut digelar sebagai ajang silaturahmi serta unjuk kebolehan jajaran Kemenag Aceh Besar serta memperkuat keharmonisan keluarga besar Kemenag Aceh Besar.


"Ini kegiatan seru-seruan kita dan Pesertanya harus berpasangan suami istri ASN Kemenag Aceh Besar, harapannya bagaimana agar suami istri saling membantu dalam rumah tangga, kompak," lanjutnya.


Yasmaidar menambahkan ada sejumlah kriteria yang dinilai dalam lomba masak tersebut seperti Cita rasanya, penampilan, penyajiannya, Kebersihan, kreativitas, ketepatan waktu, dan kekompakan peserta.


"Tentu penilaian utama adalah cita rasa ya, karena yang namanya makanan tetap dari rasanya dinilai, baru yang lainnya. Selanjutnya juga kebersihan, kadang masakan enak tapi nggak bersih, nggak rapi jadinya kurang menarik juga," ujar Yasmaidar yang sekaligus bertindak sebagai juri.


Sementara itu Kakankemenag Aceh Besar Saifuddin yang juga pembina DWP Kemenag Aceh Besar mengingatkan peserta bahwasanya tujuan utama lomba bukanlah mencari siapa yang hebat, akan tetapi yang paling utama adalah menjalin kekompakan sehingga Kemenag Aceh Besar semakin solid kedepannya.


"Bukan juara yang menjadi prioritas tapi bagaimana kita ikut serta berpartisipasi dalam setiap kegiatan untuk memeriahkan peringatan HAB ke-79 Kementerian Agama,"ujarnya.


Adapun para peserta terlihat bersemangat unjuk kebolehan memasak dan menyajikan Karya terbaik mereka dan hasilnya Agussalim (Kepala MIN 13) beserta istri yang mengusung tema Nasi goreng kari jagung keluar sebagai juara I, Selanjutnya Nazaruddin (Kasi Pontren) beserta istri yang mengusung tema Asli Barang Juara II, Kemudian Suryadi (Kasi Penmad) beserta istri yang mengusung tema Hab ke-79 Juara III.

Akselerasi Pertumbuhan Perusahaan dengan Aset Kecil dan Menengah Melalui Go Public

Jakarta - Perusahaan kecil dan menengah (UKM) di Indonesia mempunyai peranan yang krusial dalam pertumbuhan perekonomian. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia dalam siaran pers nomor HM.4.6/553/SET.M.EKON.3/10/2022 menyebutkan bahwa UKM berkontribusi sebesar 99% terhadap keseluruhan unit usaha dan menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia. Dalam rangka mengoptimalkan kondisi tersebut guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi serta meningkatkan inklusi pasar modal, pada tahun 2017 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan No. 53/POJK.04/2017 dan No. 54/POJK.04/2017 yang mencakup proses penawaran umum khususnya bagi perusahaan dengan aset kecil dan menengah. Peraturan ini mendefinisikan perusahaan dengan aset kecil dan menengah sebagai berikut:

Perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan dengan aset kecil jika nilai asetnya tidak lebih dari Rp50 miliar,

Perusahaan dikategorikan sebagai perusahaan dengan aset menengah jika nilai asetnya di atas Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar,

Keduanya tidak boleh dikendalikan (baik secara langsung maupun tidak langsung) oleh perusahaan yang merupakan pengendali emiten atau perusahaan publik yang bukan emiten beraset kecil atau menengah atau memiliki aset lebih dari Rp250 miliar.

Sejalan dengan peraturan di atas, pada tahun 2019, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) juga menerbitkan Peraturan Pencatatan nomor I-V tentang Ketentuan Khusus Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat di Papan Akselerasi. Melalui Papan Akselerasi ini, perusahaan dengan aset kecil dan menengah mendapatkan kemudahan dari sisi peraturan untuk mengakses pendanaan melalui pasar modal dengan tetap memperhatikan aspek going concern serta potensi pertumbuhan perusahan. Saat ini, telah terdapat 44 perusahaan tercatat di Papan Akselerasi BEI.

Papan Akselerasi merupakan langkah BEI untuk mendukung pendanaan di pasar modal bagi seluruh perusahaan tidak terkecuali perusahaan dengan aset kecil dan menengah agar dapat tumbuh dan berkembang dengan memanfaatkan pendanaan tersebut. Berdasarkan data laporan keuangan masing-masing perusahaan di Papan Akselerasi per Desember 2023, diketahui bahwa rata-rata perusahaan di Papan Akselerasi memiliki kinerja keuangan yang cukup baik. Hal tersebut tercermin dari pendapatan rata-rata perusahaan yang mencatatkan pertumbuhan secara konsisten. Pada tahun 2021, pendapatan rata-rata Perusahaan Tercatat di Papan Akselerasi sebesar Rp49 miliar, kemudian melonjak sebesar 37% menjadi Rp67 miliar pada tahun 2022. Momentum ini terus berlanjut hingga tahun 2023 yaitu terdapat 75% perusahaan di Papan Akselerasi yang berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan dengan total pendapatan seluruh perusaahan di Papan Akselerasi mencapai Rp82 miliar atau meningkat 23% dari tahun sebelumnya. 

Tren positif juga terlihat pada rata-rata aset dan ekuitas perusahaan. Pada tahun 2020, aset perusahaan tumbuh 25% dari Rp50 miliar menjadi Rp63 miliar pada 2021, kemudian meningkat 43% menjadi Rp90 miliar pada 2022, dan Rp115 miliar pada 2023 (peningkatan 28%). Ekuitas perusahaan juga mencatat pertumbuhan signifikan, naik 29% dari Rp31 miliar pada 2020 menjadi Rp40 miliar pada 2021 , dan terus tumbuh 61% menjadi Rp65 miliar pada 2022, kemudian meningkat 35% menjadi Rp88 miliar pada akhir tahun 2023.

Selain itu, arus kas rata-rata perusahaan juga turut menunjukkan peningkatan yang konsisten. Pada tahun 2020, arus kas rata-rata berada di angka Rp5 miliar, kemudian melonjak 66% menjadi Rp9 miliar pada tahun 2021. Tren ini terus berlanjut dengan peningkatan 21% menjadi Rp11 miliar pada 2022 dan kemudian meningkat 39% menjadi Rp15 miliar pada 2023. Pertumbuhan arus kas ini mencerminkan pengelolaan keuangan yang lebih baik serta kemampuan perusahaan dalam menciptakan likuiditas yang dapat meningkatkan daya tarik saham di mata investor.

Apabila dikaji dari sisi Indeks, terdapat pertumbuhan yang positif pada Indeks Papan Akselerasi. Pada tahun 2024, Papan Akselerasi mengalami kenaikan year-to-date (YTD) sebesar 31,58%, melanjutkan tren positifnya dengan pertumbuhan sebesar 34,48% di tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan potensi besar saham-saham yang tergabung dalam Papan Akselerasi. Jika dibandingkan dengan papan lain, pertumbuhan indeks Papan Akselerasi cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan papan lainnya. Papan Utama mencatat perubahan YTD sebesar -3,43% pada 2024 setelah mengalami pertumbuhan sebesar 6,91% pada 2023. Sementara itu, Papan Pengembangan berhasil pulih dengan mencatat pertumbuhan YTD sebesar 21,13% pada tahun 2024, dibandingkan perubahan yang terjadi sebesar -7,10% pada tahun sebelumnya. Beberapa indeks blue-chip, seperti LQ45 dan IDX30 justru menghadapi tantangan, dengan mencatatkan perubahan masing-masing sebesar -11,72% dan -11,41% pada 2024.

Meskipun rata-rata memiliki kinerja perusahaan yang baik, perusahaan tercatat di Papan Akselerasi masih menghadapi tantangan, yaitu penurunan harga saham yang dialami oleh 75% dari total Perusahaan Tercatat di Papan Akselerasi jika dibandingkan dengan harga ketika IPO. Secara umum, hal ini disebabkan oleh valuasi perusahaan yang relatif tinggi ketika IPO, khususnya jika dilihat dari rasio Price-to-Earnings (PER) dan Price-to-Book Value (PBV) perusahaan. Dari keseluruhan perusahaan tercatat di Papan Akselerasi, 86% perusahaan memiliki valuasi rasio PER dan PBV yang cukup tinggi pada saat IPO dibandingkan dengan rata-rata valuasi di pasar (Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG), yaitu rasio PER sebesar 13 dan rasio PBV sebesar 2. 

Tingginya valuasi perusahaan di Papan Akselerasi pada saat IPO kemudian mengakibatkan penyesuaian harga saham di pasar sekunder sehingga valuasi saat ini menjadi lebih reasonable. Hal ini tercermin dari 73% perusahaan di Papan Akselerasi atau sebanyak 32 dari 44 perusahaan memiliki valuasi yang cukup menarik dengan rasio PER < 13 dan rasio PBV < 2. Harga saham yang terkoreksi ini dapat memberikan peluang bagi investor untuk mendapatkan keuntungan, terutama bagi mereka yang mengadopsi pendekatan value investing. Di samping itu, investor juga perlu memperhatikan teknik penilaian yang digunakan pada saat menentukan keputusan investasi. 

Selain Papan Akselerasi, dalam upaya akselerasi pertumbuhan perusahaan dengan aset kecil dan menengah, BEI juga meluncurkan program "Road to IPO" IDX Incubator sebagai upaya untuk mempersiapkan perusahaan dengan aset skala kecil dan menengah yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi dalam proses IPO. Melalui program IDX Incubator, BEI rutin menyelanggarakan seminar dan pelatihan yang sesuai dengan kurikulum terstruktur untuk para perusahaan binaan dengan pembicara dari BEI, OJK, Penjamin Emisi Efek, Kantor Akuntan Publik, Konsultan Hukum, Notaris, dan lainnya. Sesuai dengan kebutuhan perusahaan binaan, fasilitas pembinaan dapat dilanjutkan dengan diskusi lanjutan seperti mentoring dan progress monitoring. Binaan IDX Incubator "Road to IPO" saat ini berjumlah 98 perusahaan, dan sebanyak 7 binaan telah berhasil IPO sekaligus menjadi perusahaan tercatat di BEI. Program IDX Incubator ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang mendalam terkait IPO kepada perusahaan aset yang ingin mempersiapkan IPO dengan lebih baik. 

Dengan peningkatan kinerja perusahaan – perusahaan dengan aset kecil dan menengah yang didorong oleh IPO, serta terbukanya peluang pertumbuhan melalui peningkatan tata kelola dan perluasan exposure bisnis, diharapkan keberadaan Papan Akselerasi dan Program IDX Incubator dapat menjadi langkah strategis yang tepat bagi perusahaan. BEI berharap semakin banyak perusahaan, khususnya perusahaan dengan aset kecil dan menengah yang dapat memanfaatkan pasar modal guna meningkatkan kontribusinya dalam kemajuan perekonomian Indonesia. *TIM BEI*

Tak Ikut Tes Baca Al-Qur'an, 94 Bacaleg DPRK Banda Aceh Gugur


Banda Aceh - Sebanyak 94 Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR Kota Banda Aceh tidak mengikuti tes mampu membaca Al-Qur'an masa perbaikan. Mereka dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) alias gugur sehingga tidak dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya.

"Jumlah Bacaleg yang berhadir pada jadwal tersebut sebanyak 65 orang dari 159 orang yang terdata," kata Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh Rachmat Hidayat kepada wartawan, Selasa 18 Juli 2023.

Tes uji mampu baca Alquran masa perbaikan digelar di Kantor KIP Banda Aceh di Jalan Pocut Baren Gampong Laksana Kecamatan Kuta Alam. Tes yang digelar minggu lalu itu diikuti Bacaleg DPRK dari partai nasional dan partai lokal di seluruh Daerah Pemilihan (Dapil).

Mereka yang mengikuti tes pada masa perbaikan adalah Bacaleg pengganti serta tidak hadir saat uji pertama. Rachmad menyebut sejumlah Bacaleg berhalangan hadir pada tes pertama karena sedang melaksanakan ibadah haji.

Menurutnya, seluruh Bacaleg yang hadir mengikuti uji mampu baca Al-Qur'an masa perbaikan dinyatakan lulus. Sementara yang tidak hadir dinyatakan gugur alias TMS.

"Konsekuensi bagi Bacalon yang tidak hadir berdasarkan surat KIP Aceh Nomor: 945/PL.01.4-SD/11/2023 Tanggal 14 Juni pada point tiga dinyatakan TMS untuk dimasukkan pada daftar calon sementara," jelas Rachmad.

Selain di KIP Banda Aceh, Bacaleg DPR Aceh juga banyak tidak mengikuti uji mampu membaca Al-Qur'an. Berdasarkan data KIP Aceh, 384 Bacaleg tidak mengikuti tes uji membaca Al-Qur'an pada masa perbaikan dan tiga orang tidak lulus.

Ketua Divisi Teknis Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Munawarsyah, mengatakan, jumlah Bacaleg yang wajib mengikuti uji mampu baca Al-Qur'an di masa perbaikan sebanyak 589 orang. Mereka diajukan partai politik sebagai Bacaleg pengganti untuk menggantikan Bacaleg yang tidak mengikuti uji mampu baca Al-Qur'an serta tidak lulus.

"Hanya 205 bakal calon yang mengikuti uji mampu baca Al-Qur'an di masa perbaikan ini, dengan rincian di hari Kamis 13 Juli sebanyak 108 orang dan di hari Jumat 14 Juli sebanyak 97 orang," kata Munawar dalam keterangannya, Senin 17 Juli 2023.(detik)

Kelompok Binaan Pertamina IT Lhokseumawe Adakan Panen Raya Lele Bioflok Bersama Human Initiative

Lhokseumawe - PT. Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Lhokseumawe berkolaborasi dengan Human Initiative adakan panen raya lele bioflok di desa Hagu Teungoh pada hari Jum’at 14 Juli 2023.


Panen Lele ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat seperti Camat Banda Sakti yang diwakili oleh bapak Saifuddin, Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Pangan yang diwakili oleh Sekretaris DKPPP Cut Elya Safitri, Geuchik Hagu Teungoh  dan Manager Pertamina IT Lhokseumawe Revi M Arisandra. 


Geuchik Hagu Teungoh dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada Pertamina Lhokseumawe dan Human Initiative yang telah menginisiasi program Budidaya Lele Bioflok di desa Hagu Teungoh. “Semoga dengan adanya program ini dapat meningkatkan pendapatan warga, dan semoga Hagu Teungoh dapat menjadi desa binaan Pertamina Lhokseumawe di masa yang akan datang dengan program yang berbeda yang dapat mengatasi pengangguran di desa kami”.


Human Initiative melalui Kepala Cabang Apriadi menyampaikan terimakasih atas kerjasama seluruh pihak untuk menyukseskan program CSR Pertamina Lhokseumawe. “Alhamdulillah hari ini kita bisa panen dan tentu kita mengharapkan kolaborasi ini tidak hanya sampai disini. Semoga semakin terintegrasi antara kelompok budidaya lele, perangkat desa, hingga pemerintah untuk memajukan potensi daerah Lhokseumawe salah satunya melalui budidaya ternak lele bioflok”.


Revi selaku Manager Pertamina Lhokseumawe juga menyampaikan terimakasih kepada anggota kelompok yang telah berhasil melaksanakan panen raya, harapan kami program ini dapat sustain dan memberikan pendapatan tambahan bagi anggota kelompok. 


Dari DKPPP sendiri menyampaikan sangat bangga dengan kelompok budidaya lele ini yang telah berhasil melaksanakan panen raya hari ini. Lebih lanjut Cut Elya menyampaikan “ Program budidaya lele bioflok merupakan salah satu usaha ketahanan pangan dengan memanfaatkan lahan-lahan kosong. Kami berharap ke depannya akan semakin banyak kelompok budidaya ternak lele bioflok, karena saat ini budidaya menggunakan teknik ini sedang digemari dan terbukti lebih efektif jika dibandingkan dengan budidaya menggunakan teknik tradisional”.

Back To Top