Peristiwa – Sejumlah tokoh adat dan tokoh masyarakat
serta pejabat terlihat memenuhi Aula Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh.
Kehadiran para tokoh tersebut adalah untuk menghadiri acara ‘Peusijuek’
Wakil Gubernur Aceh, Muzakir Manaf yang akan berangkat ke Baitullah
untuk melaksanakan Rukun Islam yang Kelima, yaitu berhaji, Selasa
(16/9/2014).
Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hasbi Abdullah, Anggota DPD-RI Fachrul Razi, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Drs Dermawan dan beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) terlihat memenuhi Aula Rumah Dinas Wagub.
Berbalut baju dan peci serba putih, Muzakir Manaf tiba di ruang Acara tepat pukul 09:50 WIB, dan disambut hangat oleh seluruh hadirin. Muzakir Manaf bersama sang Istri, Marlina Usman akan bertolak ke ‘tanah suci’ pada hari Kamis (25/9) mendatang.
Prosesi peusijuek diawali oleh Wali Nanggroe, selanjutnya, peusijuek dilakukan oleh Ketua DPRA, yang dilanjutkan oleh Abu Kuta Krueng, selanjutnya Teungku Ali Basyah, dan di akhiri oleh Wakil Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Abdurrahman Kaoy.
Dalam kesempatan tersebut, Abdurrahman Kaoy menyampaikan beberapa pesan dan menjelaskan tentang prosesi peusijuek yang saat ini telah menjadi bagian dari adat dan budaya Aceh bukanlah melanjutkan budaya agama lain, namun merupakan bagian dari upaya melestarikan budaya indatu yang telah menyesuaikan peusijuk dengan cara-cara yang Islami.
“Mata kanan, mata kiri, tangan kanan, tangan kiri, bersatu padu membangun Aceh bersama Gubernur, Zaini Abdullah. Insya Allah, Aceh akan maju, makmur dan sejahtera,” ujar Abdurrahman Kaoy dengan penuh semangat, yang diaminkan oleh seluruh hadirin.
Wagub: Mohon Do’a dan Restu
Sementara itu, dalam sambutan singkatnya, Wakil Gubernur Aceh menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh masyarakat Aceh seraya meminta masyarakat dapat mendo’akan keselamatan mereka sekeluarga selama menjalankan seluruh prosesi haji.
“Terima kasih atas kehadiran para undangan hari ini. Sebagai manusia biasa tentu saja selama ini saya banyak melakukan kesalahan dan kesilapan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Saya dan Isteri juga meminta kepada seluruh masyarakat Aceh dan para hadirin agar bersedia memberikan do’a dan restu untuk kami, agar ibadah yang kami lakukan dapat berjalan lancar dan saat kembali nanti mendapatkan predikat Haji Mabrur,” pinta Mualem, panggilan akrab Wagub.
Usai acara peusijuek, sejumlah pejabat daerah masih terlihat terus berdatangan ke rumah dinas Wagub. diantaranya Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Agus Kriswanto.
Sementara itu, dalam Tausyiah singkatnya, Ustadz Masrul Aidi mengajak seluruh yang berhadir untuk mencontoh perjuangan dan semangat serta Do’a yang telah disampaikan oleh Nabi Ibrahim, saat meninggalkan Istri dan anaknya (Siti Hajar dan Nabi Ismail) ditengah padang tandus.
“Setidaknya ada dua do’a yang diucapkan Nabi Ibrahim kepada Allah pada waktu itu, yaitu jadikan hati sebahagian manusia cinta kepada mereka, dan kalau mereka dirikan shalat, maka berikan rizki dari buah-buahan yang segar. Dua permintaan yang mustahil di tempat yang aneh. Namun dengan Tawassul yang benar Allah kabulkan do’a tersebut,” terang Ustadz muda itu.
Masrul Aidi menerangkan, berkat do’a Nabi Ibrahim, Mekkah hingga saat ini menjadi negeri yang selalu dikunjungi oleh umat dari seluruh pelosok dunia. untuk itu Masrul Aidi mengajak seluruh masyarakat Aceh Aceh beribadah dengan baik dan mendirikan Shalat.
“Jika Mekkah negeri yang gersang saja bisa menghasilkan banyak devisa dari kunjungan jamaah dari seluruh dunia dan buah-buahan segarnya, maka dengan beribadah dan bertawassul yang benar tentu saja Aceh sebagai daerah yang kaya sumberdaya alam dan subur tentu saja akan bisa memperoleh kemakmuran. Jika di masa lalu kita bisa berjaya tentu saja di masa sekarang kita juga bisa berjaya,” pungkas Ustadz Masrul Aidi(peristiwa.co)
Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haytar, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Hasbi Abdullah, Anggota DPD-RI Fachrul Razi, Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Drs Dermawan dan beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) terlihat memenuhi Aula Rumah Dinas Wagub.
Berbalut baju dan peci serba putih, Muzakir Manaf tiba di ruang Acara tepat pukul 09:50 WIB, dan disambut hangat oleh seluruh hadirin. Muzakir Manaf bersama sang Istri, Marlina Usman akan bertolak ke ‘tanah suci’ pada hari Kamis (25/9) mendatang.
Prosesi peusijuek diawali oleh Wali Nanggroe, selanjutnya, peusijuek dilakukan oleh Ketua DPRA, yang dilanjutkan oleh Abu Kuta Krueng, selanjutnya Teungku Ali Basyah, dan di akhiri oleh Wakil Ketua Majelis Adat Aceh (MAA), Abdurrahman Kaoy.
Dalam kesempatan tersebut, Abdurrahman Kaoy menyampaikan beberapa pesan dan menjelaskan tentang prosesi peusijuek yang saat ini telah menjadi bagian dari adat dan budaya Aceh bukanlah melanjutkan budaya agama lain, namun merupakan bagian dari upaya melestarikan budaya indatu yang telah menyesuaikan peusijuk dengan cara-cara yang Islami.
“Mata kanan, mata kiri, tangan kanan, tangan kiri, bersatu padu membangun Aceh bersama Gubernur, Zaini Abdullah. Insya Allah, Aceh akan maju, makmur dan sejahtera,” ujar Abdurrahman Kaoy dengan penuh semangat, yang diaminkan oleh seluruh hadirin.
Wagub: Mohon Do’a dan Restu
Sementara itu, dalam sambutan singkatnya, Wakil Gubernur Aceh menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh masyarakat Aceh seraya meminta masyarakat dapat mendo’akan keselamatan mereka sekeluarga selama menjalankan seluruh prosesi haji.
“Terima kasih atas kehadiran para undangan hari ini. Sebagai manusia biasa tentu saja selama ini saya banyak melakukan kesalahan dan kesilapan, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Saya dan Isteri juga meminta kepada seluruh masyarakat Aceh dan para hadirin agar bersedia memberikan do’a dan restu untuk kami, agar ibadah yang kami lakukan dapat berjalan lancar dan saat kembali nanti mendapatkan predikat Haji Mabrur,” pinta Mualem, panggilan akrab Wagub.
Usai acara peusijuek, sejumlah pejabat daerah masih terlihat terus berdatangan ke rumah dinas Wagub. diantaranya Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Agus Kriswanto.
Sementara itu, dalam Tausyiah singkatnya, Ustadz Masrul Aidi mengajak seluruh yang berhadir untuk mencontoh perjuangan dan semangat serta Do’a yang telah disampaikan oleh Nabi Ibrahim, saat meninggalkan Istri dan anaknya (Siti Hajar dan Nabi Ismail) ditengah padang tandus.
“Setidaknya ada dua do’a yang diucapkan Nabi Ibrahim kepada Allah pada waktu itu, yaitu jadikan hati sebahagian manusia cinta kepada mereka, dan kalau mereka dirikan shalat, maka berikan rizki dari buah-buahan yang segar. Dua permintaan yang mustahil di tempat yang aneh. Namun dengan Tawassul yang benar Allah kabulkan do’a tersebut,” terang Ustadz muda itu.
Masrul Aidi menerangkan, berkat do’a Nabi Ibrahim, Mekkah hingga saat ini menjadi negeri yang selalu dikunjungi oleh umat dari seluruh pelosok dunia. untuk itu Masrul Aidi mengajak seluruh masyarakat Aceh Aceh beribadah dengan baik dan mendirikan Shalat.
“Jika Mekkah negeri yang gersang saja bisa menghasilkan banyak devisa dari kunjungan jamaah dari seluruh dunia dan buah-buahan segarnya, maka dengan beribadah dan bertawassul yang benar tentu saja Aceh sebagai daerah yang kaya sumberdaya alam dan subur tentu saja akan bisa memperoleh kemakmuran. Jika di masa lalu kita bisa berjaya tentu saja di masa sekarang kita juga bisa berjaya,” pungkas Ustadz Masrul Aidi(peristiwa.co)
Labels:
Indonesia
Thanks for reading JELANG KEBERANGKATAN KE TANAH SUCI, WAGUB MUZAKIR MANAF DI PEUSIJUEK. Please share...!
0 Komentar untuk "JELANG KEBERANGKATAN KE TANAH SUCI, WAGUB MUZAKIR MANAF DI PEUSIJUEK"