JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam
beredarnya buku yang menyudutkan Nabi Muhammad SAW serta ajakan untuk
meninggalkan ajarannya di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh Besar, Aceh Jaya
dan Aceh Barat. Hal tersebut lantaran dinilai melanggar Penetapan
Presiden Republik Indonesia Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan
dan/ atau Penodaan Agama.
"Polisi harus mengusut secara tuntas siapa pelakunya," ujar Ketua MUI, Amidhan Shaberah kepada Okezone, Rabu (3/12/2014).
Menurutnya, aksi tersebut sengaja dilakukan oleh pihak tertentu guna memprovokasi warga Aceh yang dikenal taat beragama. Terlebih Aceh merupakan suatu wilayah yang mendapatkan otonomi khusus untuk menerapkan ajaran Islam.
"Ya kan Aceh daerah yang mengawali penerapan syariat Islam," imbuhnya.
Sementara itu, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Masdar Farid Masudi, menilai aksi penyebaran buku-buku tersebut tidak perlu ditanggapi secara serius. Terlebih kini kasusnya telah diproses oleh pihak kepolisian setempat.
"Malah senang yang bikin onar kalau direspon," jelasnya.
Masdar kemudian mengimbau umat muslim agar jangan terpancing dengan aksi tersebut. "Ya jangan sampai terpancing, namanya juga provokasi," tambahnya.
Sebelumnya, lima jenis buku ajakan untuk keluar dari Islam disebar di halaman rumah warga di beberapa kota di Provinsi Aceh saat tengah malam. MUI Aceh pun telah melaporkan temuannya tersebut ke pihak Kepolisian setempat.Adapun lima buku tersebut berjudul Yesus, Muhammad dan Saya, Sebutir Intan di Pengujung Alquran, Menangkal Serangan Setan, dan Jalan Menuju Surga. Kini buku-buku tersebut telah diamankan NU dan MPU.
Sumber : (okezone.com)
Foto :
"Polisi harus mengusut secara tuntas siapa pelakunya," ujar Ketua MUI, Amidhan Shaberah kepada Okezone, Rabu (3/12/2014).
Menurutnya, aksi tersebut sengaja dilakukan oleh pihak tertentu guna memprovokasi warga Aceh yang dikenal taat beragama. Terlebih Aceh merupakan suatu wilayah yang mendapatkan otonomi khusus untuk menerapkan ajaran Islam.
"Ya kan Aceh daerah yang mengawali penerapan syariat Islam," imbuhnya.
Sementara itu, Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Masdar Farid Masudi, menilai aksi penyebaran buku-buku tersebut tidak perlu ditanggapi secara serius. Terlebih kini kasusnya telah diproses oleh pihak kepolisian setempat.
"Malah senang yang bikin onar kalau direspon," jelasnya.
Masdar kemudian mengimbau umat muslim agar jangan terpancing dengan aksi tersebut. "Ya jangan sampai terpancing, namanya juga provokasi," tambahnya.
Sebelumnya, lima jenis buku ajakan untuk keluar dari Islam disebar di halaman rumah warga di beberapa kota di Provinsi Aceh saat tengah malam. MUI Aceh pun telah melaporkan temuannya tersebut ke pihak Kepolisian setempat.Adapun lima buku tersebut berjudul Yesus, Muhammad dan Saya, Sebutir Intan di Pengujung Alquran, Menangkal Serangan Setan, dan Jalan Menuju Surga. Kini buku-buku tersebut telah diamankan NU dan MPU.
Sumber : (okezone.com)
Foto :
Labels:
Alam Islami,
Berita,
Indonesia
Thanks for reading Waspada, Buku Sudutkan Nabi Muhammad di Aceh Adalah Provokasi. Please share...!
0 Komentar untuk "Waspada, Buku Sudutkan Nabi Muhammad di Aceh Adalah Provokasi"