Lima bank besar didenda gara-gara mencurangi pasar mata uang. Tak tanggung-tanggung, denda yang dijatuhkan oleh otoritas finansial Amerika Serikat dan Inggris tersebut disebut sebagai yang terbesar dalam sejarah. Nilainya mencapai US$ 5,7 miliar.
Pertanyaannya bagaimanakah bank-bank besar tersebut mencurangi pasar valuta asing (valas)? Sebab, sejatinya, pasar valas sangat susah untuk dimanipulasi namun bukan berarti tidak mungkin.
Mari kita berkenalan dengan pasar valas sejenak. Pasar valas adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli mata uang. Mayoritas dilakukan secara virtual. Cukup dengan "klik" Anda sudah mampu bertransaksi. Transaksi valas ini berlangsung selama 24 jam.
Nilai transaksi valas cukup menggiurkan. Data Bank for International Settlements menunjukkan, nilai transaksi valas mencapai US$ 5,3 triliun per hari pada 2013 lalu. Ini kira-kira dua kali GDP Inggris yang sebesar US$ 2,5 triliun.
Seperti layaknya pasar tradisional, perubahan harga suatu mata uang dalam pasar valas juga bergantung pasokan dan permintaan. Contohnya, jika dollar Amerika Serikat lebih popular ketimbang euro dalam periode tertentu maka The Greenback akan menguat terhadap euro. Begitu juga sebaliknya.
Yang perlu dicatat adalah perubahan harga mata uang dalam pasar valas sangat cepat. Perubahannya bisa detik per detik tergantung mata uang itu merespon perubahan ekonomi.
Kecurangan terjadi menjelang penetapan harga mata uang yakni 30 detik sebelum dan 30 detik sesudah pukul 16.00 waktu London. Para pedagang bisa memanipulasi harga mata uang dengan memasukkan order sebelum kurs ditetapkan (fix). Jika ordernya sangat besar maka para pedagang bisa mempengaruhi kurs dan mengambil keuntungan.
Inilah yang dilakukan lima bank tersebut. Pada November 2014 lalu, otoritas Amerika Serikat dan Inggris menemukan, pemain valas di kelima bank besar tersebut berkolusi untuk mempengaruhi kurs tersebut. Para traders berkolusi lewat chat room yang diberinama seperti The Bandit Club, The Cartel dan The Mafia. Lewat chatroom itu, mereka berkolusi untuk menetapkan order apakah buy atau sell terhadap kurs suatu mata uang.
Para traders ini bisa berkolusi dengan banyak traders dari beberapa bank atau perusahaan untuk mempengaruhi harga patokan. Contohnya, traders di HSBC bisa berkolusi dengantraders sedikitnya tiga perusahaan. Mereka berbagi informasi rahasia mengenai order dari nasabah. Lalu, mereka memakai informasi itu untuk memanipulasi harga poundsterling-dollar. Akibatnya harga poundsterling-dollar turun dari £1,6044 menjadi £1,6009. HSBC pun menangguk keuntungan US$ 162.000.
Praktik curang ini sudah berlangsung beberapa tahun. Untuk menambal celah tersebut, Financial Stability Board telah membentuk lembaga satuan tugas. Salah satu hasilnya adalah jeda waktu untuk menghitung kurs diperpanjang dari satu menit menjadi lima menit. Dengan waktu yang panjang ini, tim tersebut berharap pasar semakin susah dimanipulasi.(kontan.co.id/bbc/)
Labels:
Economics
Thanks for reading Begini Kecurangan Yang Dilakukan 5 Bank Besar. Please share...!
0 Komentar untuk "Begini Kecurangan Yang Dilakukan 5 Bank Besar"