Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
inflasi April 2015 menyentuh 0,36 persen. Secara tahunan
atau year on year (YOY) menembus 6,79 persen atau
meningkat 0,17 persen jika dibandingkan Maret 2015.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil tak
masalah naiknya tekanan inflasi pada April 2015. Yang
terpenting inflasi sepanjang tahun ini tetap terjaga sesuai
target yang ditentukan.
"Paling penting kita over all sepanjang tahun," ujar Sofyan
kepada wartawan di Kantornya, Jakarta Pusat, Senin (4/5).
Sofyan melihat laju inflasi kuartal pertama tahun ini masih
masuk kategori ideal. "Sekarang ini sampai kuartal ini
sedikit naik tapi masih oke," tuturnya.
Pihaknya menyadari, untuk menjaga tekanan inflasi
sepanjang tahun ini perlu memperhatikan pasokan barang
menjelang Lebaran. Biasanya, minimnya pasokan barang
saat Lebaran membuat tekanan inflasi karena harga
barang-barang kompak naik.
"Paling penting kita jaga bulan Lebaran, harga beras,
konsumsi masyarakat tinggi. Sekarang kan masalah cabai
bawang merah, tapi beras turun deflasi terjadi awal tahun.
Kalau April kan tergantung beda-beda. Ada inflasi sedikit,"Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
inflasi April 2015 menyentuh 0,36 persen. Secara tahunan
atau year on year (YOY) menembus 6,79 persen atau
meningkat 0,17 persen jika dibandingkan Maret 2015.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil tak
masalah naiknya tekanan inflasi pada April 2015. Yang
terpenting inflasi sepanjang tahun ini tetap terjaga sesuai
target yang ditentukan.
"Paling penting kita over all sepanjang tahun," ujar Sofyan
kepada wartawan di Kantornya, Jakarta Pusat, Senin (4/5).
Sofyan melihat laju inflasi kuartal pertama tahun ini masih
masuk kategori ideal. "Sekarang ini sampai kuartal ini
sedikit naik tapi masih oke," tuturnya.
Pihaknya menyadari, untuk menjaga tekanan inflasi
sepanjang tahun ini perlu memperhatikan pasokan barang
menjelang Lebaran. Biasanya, minimnya pasokan barang
saat Lebaran membuat tekanan inflasi karena harga
barang-barang kompak naik.
"Paling penting kita jaga bulan Lebaran, harga beras,
konsumsi masyarakat tinggi. Sekarang kan masalah cabai
bawang merah, tapi beras turun deflasi terjadi awal tahun.
Kalau April kan tergantung beda-beda. Ada inflasi sedikit,"
jelasnya.(merdea.com)
inflasi April 2015 menyentuh 0,36 persen. Secara tahunan
atau year on year (YOY) menembus 6,79 persen atau
meningkat 0,17 persen jika dibandingkan Maret 2015.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil tak
masalah naiknya tekanan inflasi pada April 2015. Yang
terpenting inflasi sepanjang tahun ini tetap terjaga sesuai
target yang ditentukan.
"Paling penting kita over all sepanjang tahun," ujar Sofyan
kepada wartawan di Kantornya, Jakarta Pusat, Senin (4/5).
Sofyan melihat laju inflasi kuartal pertama tahun ini masih
masuk kategori ideal. "Sekarang ini sampai kuartal ini
sedikit naik tapi masih oke," tuturnya.
Pihaknya menyadari, untuk menjaga tekanan inflasi
sepanjang tahun ini perlu memperhatikan pasokan barang
menjelang Lebaran. Biasanya, minimnya pasokan barang
saat Lebaran membuat tekanan inflasi karena harga
barang-barang kompak naik.
"Paling penting kita jaga bulan Lebaran, harga beras,
konsumsi masyarakat tinggi. Sekarang kan masalah cabai
bawang merah, tapi beras turun deflasi terjadi awal tahun.
Kalau April kan tergantung beda-beda. Ada inflasi sedikit,"Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
inflasi April 2015 menyentuh 0,36 persen. Secara tahunan
atau year on year (YOY) menembus 6,79 persen atau
meningkat 0,17 persen jika dibandingkan Maret 2015.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil tak
masalah naiknya tekanan inflasi pada April 2015. Yang
terpenting inflasi sepanjang tahun ini tetap terjaga sesuai
target yang ditentukan.
"Paling penting kita over all sepanjang tahun," ujar Sofyan
kepada wartawan di Kantornya, Jakarta Pusat, Senin (4/5).
Sofyan melihat laju inflasi kuartal pertama tahun ini masih
masuk kategori ideal. "Sekarang ini sampai kuartal ini
sedikit naik tapi masih oke," tuturnya.
Pihaknya menyadari, untuk menjaga tekanan inflasi
sepanjang tahun ini perlu memperhatikan pasokan barang
menjelang Lebaran. Biasanya, minimnya pasokan barang
saat Lebaran membuat tekanan inflasi karena harga
barang-barang kompak naik.
"Paling penting kita jaga bulan Lebaran, harga beras,
konsumsi masyarakat tinggi. Sekarang kan masalah cabai
bawang merah, tapi beras turun deflasi terjadi awal tahun.
Kalau April kan tergantung beda-beda. Ada inflasi sedikit,"
jelasnya.(merdea.com)
Labels:
Economics
Thanks for reading Menko Sofyan Djalil : Inflasi Tahunan Lebih Baik Daripada Bulanan. Please share...!
0 Komentar untuk "Menko Sofyan Djalil : Inflasi Tahunan Lebih Baik Daripada Bulanan"