Aceh - Dalam pertemuan menteri luar negeri kemarin di Kuala Lumpur, Indonesia dan Malaysia akhirnya sepakat akan menampung para pengungsi Rohingya yang dalam beberapa bulan terakhir terkatung-katung di lautan. Sebagian dari mereka bahkan sudah mendarat di Malaysia dan Indonesia.
"Kami hanya akan menerima mereka yang ada di laut," kata Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman seperti dilansir Reuters.
Indonesia, menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat ini sudah menampung 1.346 warga Rohingya dan Bangladesh di Aceh Utara.
Diperkirakan kini ada 4.000 pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang masih terombang-ambing di laut. Mereka awalnya hendak ke Malaysia untuk mencari nafkah, tapi ditipu oleh calo imigran dari kapal berbendera Thailand. Dua bulan terakhir mereka ditinggalkan di laut tanpa bahan makanan dan air bersih oleh para penyelundup.
Sejumlah usulan pun berdatangan sebagai masukan untuk menampung para imigran asal Myanmar itu. Sebagian kalangan mengatakan warga Rohingya itu bisa ditampung di suatu pulau kosong atau pulau transit.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyatakan pendapat yang sama.
JK sudah memberi instruksi kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah, untuk menangani para pengungsi dengan sebaik-baiknya.
Terkait dengan usulan meminjamkan salah satu pulau di Indonesia untuk para pengungsi, JK mengatakan opsi tersebut sedang dipelajari pemerintah.
"Ya kalau jumlahnya besar ya tentu kita harus tempatkan di suatu tempat yang cocoklah, yang baiklah. Kita lagi mempelajarinya," tutur JK di kantornya, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (20/5).
Namun, JK menegaskan, pemerintah Indonesia tidak bisa sendiriandalam mengatasi persoalan ini. Harus ada kerja sama internasional agar masalah pengungsi Rohingya segera usai.
"Nah kita kemudian setuju nanti apabila semua itu oke kita tampung. Untuk setahun maksimum waktunya tapi harus kerjasama internasional. Tapi betul-betul karena kemanusiaan. Rohingya oke kita tampung tapi nanti kita usahakan di mana mereka mendapat dicarikan negara yang cocok," jelas JK.
Pengamat hubungan internasional Zein Latuconsina mengatakan, Indonesia bisa menampung pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh. Sebab, Indonesia masih mempunyai pulau-pulau yang tak dihuni penduduknya.
"Ada ribuan pulau yang tak berpenghuni yang tersebar di nusantara yang dapat dijadikan tempat penampungan pengungsi Rohingya. Dengan berperan aktif memberikan bantuan seperti dahulu ketika membuat penampungan bagi pengungsi Vietnam di Kepulauan Riau," kata Zein saat berbincang dengan merdeka,com, Selasa (19/5) malam.
Kendati demikian, menurut dosen hubungan internasional IISIP Jakartaini, Indonesia mempunyai pengalaman yang sama dalam menampung penduduk asing asal Vietnam.
Pulau Galang di wilayah Kota Batam, Kepulauan Riau, pernah dijadikan tempat penampungan 250.000 pengungsi dari Vietnam, pada tahun 1975-1996. Bekas tempat pengungsian ini masih menyisakan benda-benda maupun bangunan-bangunan peninggalan para pengungsi, seperti, gereja, pagoda, vihara, kuburan massal, ataupun bekas perahu-perahu kayu.(merdeka.com)
"Kami hanya akan menerima mereka yang ada di laut," kata Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman seperti dilansir Reuters.
Indonesia, menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat ini sudah menampung 1.346 warga Rohingya dan Bangladesh di Aceh Utara.
Diperkirakan kini ada 4.000 pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang masih terombang-ambing di laut. Mereka awalnya hendak ke Malaysia untuk mencari nafkah, tapi ditipu oleh calo imigran dari kapal berbendera Thailand. Dua bulan terakhir mereka ditinggalkan di laut tanpa bahan makanan dan air bersih oleh para penyelundup.
Sejumlah usulan pun berdatangan sebagai masukan untuk menampung para imigran asal Myanmar itu. Sebagian kalangan mengatakan warga Rohingya itu bisa ditampung di suatu pulau kosong atau pulau transit.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menyatakan pendapat yang sama.
JK sudah memberi instruksi kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah, untuk menangani para pengungsi dengan sebaik-baiknya.
Terkait dengan usulan meminjamkan salah satu pulau di Indonesia untuk para pengungsi, JK mengatakan opsi tersebut sedang dipelajari pemerintah.
"Ya kalau jumlahnya besar ya tentu kita harus tempatkan di suatu tempat yang cocoklah, yang baiklah. Kita lagi mempelajarinya," tutur JK di kantornya, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (20/5).
Namun, JK menegaskan, pemerintah Indonesia tidak bisa sendiriandalam mengatasi persoalan ini. Harus ada kerja sama internasional agar masalah pengungsi Rohingya segera usai.
"Nah kita kemudian setuju nanti apabila semua itu oke kita tampung. Untuk setahun maksimum waktunya tapi harus kerjasama internasional. Tapi betul-betul karena kemanusiaan. Rohingya oke kita tampung tapi nanti kita usahakan di mana mereka mendapat dicarikan negara yang cocok," jelas JK.
Pengamat hubungan internasional Zein Latuconsina mengatakan, Indonesia bisa menampung pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh. Sebab, Indonesia masih mempunyai pulau-pulau yang tak dihuni penduduknya.
"Ada ribuan pulau yang tak berpenghuni yang tersebar di nusantara yang dapat dijadikan tempat penampungan pengungsi Rohingya. Dengan berperan aktif memberikan bantuan seperti dahulu ketika membuat penampungan bagi pengungsi Vietnam di Kepulauan Riau," kata Zein saat berbincang dengan merdeka,com, Selasa (19/5) malam.
Kendati demikian, menurut dosen hubungan internasional IISIP Jakartaini, Indonesia mempunyai pengalaman yang sama dalam menampung penduduk asing asal Vietnam.
Pulau Galang di wilayah Kota Batam, Kepulauan Riau, pernah dijadikan tempat penampungan 250.000 pengungsi dari Vietnam, pada tahun 1975-1996. Bekas tempat pengungsian ini masih menyisakan benda-benda maupun bangunan-bangunan peninggalan para pengungsi, seperti, gereja, pagoda, vihara, kuburan massal, ataupun bekas perahu-perahu kayu.(merdeka.com)
Labels:
Indonesia
Thanks for reading Pengungsi Rohingya Akan Di Tampung Di Pulau Ini. Please share...!
0 Komentar untuk "Pengungsi Rohingya Akan Di Tampung Di Pulau Ini"