Jakarta - Persoalan pengungsi Rohingya yang merupakan persoalan kemanusiaan ditakutkan mengarah pada sentimen negatif pada agama tertentu yakni agama Buddha. Penganut Buddha di Indonesia meminta jaminan keamanan dari pemerintah agar mereka bisa beribadah dengan tenang.
"Saya sangat setuju ini bukan soal agama. Negara jangan diam saja. Kami harap pemerintah bersikap tegas. Isu luar negeri jangan kami di Indonesia juga menerima penderitaan ini," kata perwakilan Majelis Buddhayana Indonesia Sugianto Sulaiman dalam jumpa pers di kantor The Wahid Institute, Jl Taman Amri Hamzah, Jakpus, Kamis (21/5/2015).
Ia menceritakan bahwa wihara-wihara di Indonesia pernah diancam bom oleh kelompok-kelompok tertentu saat isu pengungsi Rohingya merebak 2013. Saat itu umat Buddha di Indonesia menerima ekses dan tidak ingin hal tersebut kembali terulang.
Tentang adanya Biksu Buddha Ashin Wirathu yang membenci kelompok Rohingya, ia menegaskan bahwa hal itu tidak bisa dihindari. Namun, ia menilai orang-orang dari kelompok tertentu yang bersikap keras pada etnis atau agama tertentu juga hal yang biasa terjadi. Selain itu, warga Buddha juga disebutnya turut membantu pengungsi Rohingya di Indonesia.
Soal keamanan ini, Sugianto meminta pemerintah memberikan jaminan keamanan bagi umat Buddha untuk beribadah. Terlebih, tanggal 2 Juni mendatang, umat Buddha akan merayakan hari raya Waisak.
"Apalagi Waisak nanti umat kami sekarang sudah was-was untuk pergi beribadah. Bagaimana dengan pengamanan kami? Apa nanti umat kami datang suasana akan tetap kondusif? Tugas negara memberi rasa aman pada rakyatnya dan dalam hal ini memberikan ras aman pada kami untuk beribadah," pungkasnya.(detik.com)
Labels:
Indonesia
Thanks for reading Umat Buddha Indonesia Ingin Jaminan Keamanan dari Pemerintah. Please share...!
0 Komentar untuk "Umat Buddha Indonesia Ingin Jaminan Keamanan dari Pemerintah"