KONTROVERSI pernyataannya tentang Surah Al Maidah 51, ternyata belum membuat Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berniat “mengerem” ucapan-ucapan lantangnya yang terkesan ‘nyeleneh’.
Padahal kasus dugaan penistaan agama itu saja sudah membuatnya didemo massa umat Islam pada 4 November lalu. Ujung-ujungnya, Ahok pun ditetapkan tersangka oleh Bareskrim Polri, pascalaporan sejumlah pihak dan gelar perkara.
BERITA REKOMENDASI
Ahok kekeuh merasa tidak bersalah, terlepas dari ucapan permintaan maafnya beberapa waktu lalu dan mengaku akan “melawan balik” di pengadilan. Di samping itu, kemudian muncul lagi kata-kata keras dari mulut mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Ahok justru tepuk dada pertanda bangga. Bangga dan menyamakan dirinya dengan tokoh anti-Apartheid asal Afrika Selatan, (mendiang) Nelson Mandela.
Saya tersangka ya tersangka lah. Bangga saya malahan. Top," cetus Ahok di depan para pendukungnya di Rumah Lembang, Jakarta Pusat pada Rabu 16 November kemarin.
"Ahok dipenjara karena dizalimin. Top gue. Nelson Mandela saja dipenjara 33 tahun, bisa jadi presiden. Kali-kali gue jadi presiden," imbuhnya.
Pernyataan Ahok itu pun memantik beragam komentar. Salah satunya dari pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Daarut Tauhid, Bandung, KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym).
Menurut saya harus dievaluasi pernyataan ini. Karena Nelson Mandela tidak pernah menistakan agama mana pun," timpal Aa Gym di Masjid Daarut Tauhid, Kota Bandung, Kamis (17/11/2016).
Situasi pun seolah berpotensi tambah ricuh, karena pada sebuah wawancara dengan wartawan Samantha Hawley dari media asing asal Australia, ABC.net.au, Ahok menuding para demonstran yang berunjuk rasa pada 4 November lalu itu mendapat bayaran setengah juta rupiah.
“Hal ini (demo 4 November) tidak mudah. Anda mengirim lebih dari 100 ribu orang, sebagian besar dari mereka, jika Anda melihat berita, mereka mengatakan mereka mendapat uang Rp500 ribu," kata Ahok dalam rekaman wawancara itu.
"Saya tidak tahu, kita tidak tahu (yang mendanai). Tapi saya percaya Presiden (Joko Widodo) tahu dari intelijen. Saya percaya mereka tahu. Saya percaya ini adalah status quo. Koruptor yang menyerang saya kembali karena saya meng-cut terlalu banyak korupsi di kota dan negara ini," tandasnya.
Rekaman wawancara yang viral di media sosial Youtube tersebut, kemudian mendorong Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) , untuk kembali melaporkan Ahok ke Bareskrim Polri. Laporan ini berisikan keberatan atas fitnah yang dinyatakan Ahok dalam wawancara itu.
Selain itu, tudingan Ahok ini juga mendatangkan kecaman dari Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan. Baginya, pernyataan Ahok itu justru bikin ricuh dan kian memperkeruh situasi yang sudah disebabkan olehnya akibat dugaan penistaan agama.
"Menurut saya jangan diperkeruh suasana. Itu syak wasangka. Siapa saja boleh berdemo atau secara sukarela memberikan bantuan makanan. Dan perlengkapan demo itu juga hak warga. Saya kira substansinya tidak di situ dan tidak ada kaitannya," tegas Taufik di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/11/2016).(sumber)
0 Komentar untuk "Mulut Ahok di Media Asing Memancing Perkara Baru"