-->

Tajuk

Disbudpar Sambut Baik Rencana Investasi UEA

ilustrasi
Banda Aceh – Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menargetkan dana investasi dari Uni Emirat Arab sebesar US$3 miliar atau sekitar Rp 42 triliun. Hal itu diketahui setelah Uni Emirat Arab menyepakati rencana investasi US$22,89 miliar atau setara Rp314,9 triliun (kurs Rp14.000) dengan Indonesia. Kesepakatan dicapai setelah Presiden Joko Widodo berkunjung ke negara itu beberapa hari lalu. 

Nova Iriansyah mengatakan, pihak UEA berencana mengucurkan dana tersebut untuk sektor properti antara lain yang menunjang pariwisata seperti hotel atau resort di Sabang dan Banda Aceh, Industrial Estate di Ladong [Kabupaten Aceh Besar], dan Islamic Development Estate di Banda Aceh.

Ketua DPRK Harap Fishing Tournament, Menjadi Agenda Wisata Tahunan di Banda Aceh


Namun begitu, Nova berharap investasi UEA juga menyasar sektor lainnya yang terbuka lebar di Aceh seperti pada bidang agrobisnis, halal food hingga petrochemical.

Sesuai arahan Presiden, kata Nova, Pemerintah Aceh akan menjemput bola dan mempermudah seluruh proses investasi masuk sesuai perundang-undangan. “Lebih cepat lebih baik, kita berharap 2020 sudah mulai perizinan,” kata Nova, Rabu (15/1/2020).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata Aceh, Jamaluddin, mengataka pihaknya sangat menyambut baik kabar invetasi tersebut. Ia mengatakan, sector pariwisata Aceh memang membutuhkan pembenahan yang hanya dapat dilakukan dengan modal besar.

“Seperti di Sabang, potensi pariwisatanya cukup besar sedangkan hotelnya yang berbintang masih belum ada, jadi butuh infrastruktur hotel di sana,” ujar Jamaluddin.

Selain hotel, Sabang juga disebut masih membutuhkan pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata lainnya termasuk pembangunan bandara komersial. Hal itu dikarenakan selama ini jalur tempuh ke Sabang hanya mengandalkan jalur laut.

“Selama ini di Sabang tidak ada lapangan penerbangan yang representatif, mungkin perlu dukungan untuk bandara internasional, sekarang kan belum ada bandara, yang ada hanya bandara miliki TNI-AU,” ujarnya.

Selain Sabang, sejumlah lokasi wisata lainnya juga masih membutuhkan pembenahan yang menelan banyak biaya. Seperti lokasi wisata Danau Lut Tawar di Aceh Tengah yang perlu dikelola dengan lebih baik lagi. 

“Jadi biar turis mau tinggal lebih lama di Takengon, tentunya harus dikemas destinasi itu lebih baik seperti dengan membuat wahana-wahana permainan di danau, seperti halnya di Ancol,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Aceh, Aulia Sofyan, mengatakan ada empat kawasan yang dipersiapkan untuk menerima investasi UEA, yaitu Sabang, Aceh Tengah, Kawasan Ekonomi Khusus Arun Lhokseumawe dan Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong di Aceh Besar.

“Minggu depan kita diundang Pak Luhut untuk membahas dengan mereka,” kata Aulia. 
Labels: Ekonomi, Investasi

Thanks for reading Disbudpar Sambut Baik Rencana Investasi UEA. Please share...!

0 Komentar untuk "Disbudpar Sambut Baik Rencana Investasi UEA"

Back To Top