-->

Tajuk

Maskapai Akui Harga Tiket Pesawat Aceh-Medan Mahal karena Tak Ada Pesaing

Banda Aceh - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kanwil I memanggil pihak Lion Group dan AirAsia terkait mahalnya harga tiket pesawat rute Banda Aceh-Medan. Pihak maskapai mengakui harga pesawat rute Banda Aceh-Medan malah karena tak ada pesaing. Mereka akan menurunkan harga tiket ketika ada pesaing.

Pertemuan itu dihadiri Area Manager Lion Group, Area Sumatera Bagian Utara Juli Aspita dan Station Manager Indonesia AirAsia at KNO, Benjamin H Siahaan. Kedua perwakilan maskapai itu mengungkapkan alasan terkait penerapan harga tiket pesawat.

Kepala KPPU Kanwil I, Ridho Pamungkas, mengatakan, selain karena tidak ada pesaing, pihak Lion Group mengaku terpaksa menaikkan harga tiket pesawat karena melonjaknya harga minyak dunia dari Rp 9.000 per liter menjadi Rp 15.000 per liter. Alasan lainnya, COVID-19 yang melanda dunia juga membuat bisnis penerbangan sangat terpuruk.

"Banyak pegawai yang di-PHK dan banyak armada pesawat yang dikembalikan. Diakui juga bahwa Wings Air terpaksa menurunkan harga tiket demi bersaing dengan maskapai lain seperti Airasia pada rute KNO-Banda Aceh," kata Ridho dalam keterangan kepada wartawan, Selasa (21/6/2022).

Menurutnya, pihak maskapai juga mengaku dalam penentuan tarif ada sejumlah hal yang menjadi pertimbangan. Selain faktor persaingan, juga dilihat tingkat keterisian jumlah penumpang.

"Dijelaskan oleh pihak Wings Air, mereka menerapkan semacam subsidi silang agar tetap dapat melayani rute-rute yang keterisiannya masih sangat kurang dan cenderung rugi. Terkait penentuan tarif dan rinciannya, Wings Air sedang mempersiapkan data untuk diserahkan kepada KPPU," ujar Ridho.

Sementara AirAsia mengaku harga tiket ditentukan manajemen kantor pusat. Pihak Station Manager di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara disebut tidak tahu tentang penentuan harga.

"Sedangkan keterisian penumpang untuk rute KNO-Banda Aceh masih sekitar 50%. Pihak airasia juga akan segera menyampaikan data sebagaimana yang diminta oleh KPPU," kata Ridho.

Berdasarkan hasil pantauan terkait tiket pesawat pada minggu ini, kata Ridho, diketahui masih terjadi pola yang sama yakni harga tiket Medan-Banda Aceh akan turun saat AirAsia juga beroperasi. AirAsia melayani penerbangan Aceh-Sumut pada Selasa, Jumat dan Minggu.

Dia mencontohkan, pada 26 Juni, 28 Juni dan 1 Juli, harga tiket Wings Air dijual dengan harga Rp 645.000. Sedangkan pada tanggal 27, 29 dan 30 Juni, harga tiket Wings Air dibanderol di atas Rp 1 juta rupiah.

KPPU juga mengaku menemukan harga tiket yang dijual daring terdapat harga yang dijual di atas Tarif Batas Atas (TBA). Untuk 1 Juli 2022, Citilink mematok tiket penerbangan rute Medan-Banda Aceh di harga Rp1.657.032.

Padahal TBA pesawat jenis ATR adalah Rp 1.364.000. Bila ditambahkan dengan fuel surcharge yang masih diperbolehkan sebesar 20 persen, akan menjadi Rp 1.636.800.

"Artinya harga masih tetap di atas ketentuan," ujar Ridho.

"KPPU kembali mengingatkan kepada maskapai untuk tidak memanfaatkan posisi monopolinya untuk menetapkan tarif tinggi, ataupun melakukan praktek jual rugi dalam rangka menyingkirkan pesaing pada rute yang sama dengan tujuan untuk kembali menguasai pasar secara monopoli," tandasnya.(detik)

Labels: Ekonomi

Thanks for reading Maskapai Akui Harga Tiket Pesawat Aceh-Medan Mahal karena Tak Ada Pesaing. Please share...!

0 Komentar untuk "Maskapai Akui Harga Tiket Pesawat Aceh-Medan Mahal karena Tak Ada Pesaing"

Back To Top