-->

Tajuk

Peter Lam Bui Penjual Mi di Vietnam yang Parodikan Salt Bae Dihukum 5 Tahun Penjara


Hanoi - Pengadilan Vietnam memenjarakan seorang penjual mie yang viral di medsos. Penjual mi tersebut dipenjarakan lantaran memparodikan Salt Bae.

Seperti dilansir AFP dan ChannelNewsAsia, Jumat 26 Mei 2023, pada tahun 2021, penjual mi bernama Peter Lam Bui memposting video parodi yang meniru koki terkenal asal Turki Salt Bae. Penjual mie itu meniru Salt Bae dengan menaburkan bumbu pada sup mie dan menyebut dirinya 'Green Onion Bae'.

Tapi video itu muncul setelah klip seorang pejabat tinggi Vietnam di London menyelipkan steak di tempat Gokce's Knightsbridge menjadi viral di Vietnam. Lam pun mendapat masalah dalam beberapa hari setelah mengunggah videonya dan memfilmkan kunjungan polisi ke rumahnya di pusat kota Danang.

"Pada hari Kamis, mantan aktivis berusia 39 tahun itu dihukum karena menyebarkan propaganda anti-negara oleh pengadilan di Danang," kata pengacara Le Dinh Viet kepada AFP.

"Mereka menuntut terdakwa berdasarkan postingan dan klip video yang dimiliki Lam di akunnya di platform media sosial, tidak ada apa-apa tentang klip Salt Bae," tambahnya.

Lam membantah tuduhan itu dan mengatakan dia hanya mengekspresikan sudut pandang pribadinya dan menggunakan hak kebebasan berbicara. Dia dijatuhi hukuman lima setengah tahun penjara pada Kamis 25 Mei 2023.(detik)


Diikuti 19 Negara, SMAN 7 Banda Aceh Berhasil Rebut Lima Medali pada WYIE Internasional

Banda Aceh - SMA Negeri 7 Banda Aceh berhasil meraih 4 medali perak dan 1 medali perunggu di ajang  WYIE ( World Young Inventors Exhibition) dan ITEX (International Invention, Innovation & Teknologi Exhibition) di KLCC ( Kuala Lumpur Convention Center) hall 4 Malaysia pada tanggal 11 s.d 13 Mei 2023. 


Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari yang diikuti oleh 19 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Taiwan, Thailand, Korea, UAE, China, Philippine, Bangladesh, India, Qatar, Saudi Arabia, Hong Kong, Australia, USA, Laos, Vietnam, Oman, Ireland dengan memamerkan 730 karya dari berbagai negara dan berbagai bidang kompetisi yaitu bidang agriculture, automation and processes, biotechnology, health, education,environment, games & sports, household & office & personal care, information and communication Technology & multimedia, industrial design, and materials. 


Peserta Indonesia bernaung dibawang bendera Indonesian Invention and innovation promotion association (INNOPA) dengan presiden of INNOPA Mrs. Erricha Ihsan Pratisi.


SMA Negeri 7 Banda Aceh menurunkan 5 tim untuk mengikuti even international tersebut, dengan tim pertama diketuai oleh Zahratul Dwi Safrina yang dibimbing oleh Novris Sariani, S.Pd dengan judul inovasi efektifitas ekstrak Centela Asiatica L Urban sebagai anti aging pada formulasi hand and body lotion. Tim kedua diketuai oleh syifa Azalia yang dibimbing oleh Misnawati, S.Pd dengan judul inovasi penggunaan ekstrak buah belimbing untuk pembuatan balsem sebagai obat tradisional. Tim ketiga diketuai oleh Putri Nayla yang dibimbing oleh Sutinah,S.Pd dan Fauzannur, S.Pd dengan judul inovasi pemanfaatan ampas kacang kedelai menjadi cookis sebagai pengurangan limbah industri. Tim keempat  diketuai oleh Muhammad Athaya Alghifari yang dibimbing oleh Anna Mashfufah, S.Pd dengan judul inovasi Pemanfatan limbah bekicot sebagai media inovasi pembuatan instrumen musik. Tim kelima diketuai oleh Fathia Nabila yang dibimbing Fatmayani, S.Pd dan Nur Aifa Zahara, S.Pd dengan judul inovasi mie sehat dari ekstrak daun pegagan (Centela Asiatica).


Dalam even ini setiap peserta diwajibkan melakukan presentasi di depan dua orang dewan juri dari negara yang berbeda menggunakan bahasa inggris. Dalam proses penilaian tidak dibedakan jenjang pendidikan antara jenjang pendidikan sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi.


Kepala SMAN 7 Banda Aceh Dr. Erlawana, S.Pd.,M.Pd, menyampaikan  rasa bangga atas prestasi yang diraih oleh siswa-siswi SMA Negeri 7 Banda Aceh dengan menurunkan 5 tim atau sebanyak 35 siswa, karena mereka dapat bersaing dengan peserta lain dari 19 negara dengan 730 projek. "Semoga kedepan siswa SMA Negeri 7 Banda Aceh dapat meraih penghargaan yang lebih tinggi," harap Erlawana.


Ia menyebutkan, setelah melihat hasil rekapan perolehan medali, ternyata tim SMA Negeri 7 Banda Aceh selevel dengan inovasi dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yaitu Universitas Sri wijaya, UIN Maulana Malik Ibrahim, Universitas Erlangga dan Universitas Tri Sakti, yaitu  salah satu projek yang diketuai oleh Zahratul Dwi Safrina yang berada pada urutan kelima perolehan medali perak dari 34 total medali perak yang diperebutkan.  


Pihaknya juga menyampaikan Terimakasih kepada Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM dan Syarwan Joni, S.Pd., M.Pd sebagai Kepala cabang dinas pendidikan Banda Aceh dan Aceh Besar yang telah memberikan dukungan dan motivasi atas kesuksesan tim dari Aceh yang mewakili Indonesia. 


"Saya juga mengucapkan selamat dan sukses kepada Tim SMA Laboratorium Unsyiah yang juga meraih 3 medali perak di ajang yang sama. Hal ini membuktikan bahwa siswa-siswi Aceh hebat dan mampu bersaing di dunia riset bidang sains dan teknologi International," pungkasnya.

Israel Gunakan Invasi Ukraina sebagai “Pengalihan Isu” dari Masalah Palestina


MOSKWA - Kementerian Luar Negeri Rusia mengkritik pernyataan "anti-Rusia" yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, yang membela suara Israel untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyesalkan pernyataan Lapid yang dibuat setelah pemungutan suara pekan lalu, dan menuding “Negeri Zionis ” mengambil keuntungan dari situasi di Ukraina.

“Ada upaya yang disamarkan dengan buruk untuk mengambil keuntungan dari situasi di Ukraina untuk mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari salah satu konflik tertua yang belum terselesaikan – konflik Palestina-Israel,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dilansir dari Haaretz pada Sabtu 16 April 2022 mengutip kantor berita Rusia TASS.

"Pernyataan Menteri Luar Negeri Israel memicu penyesalan dan penolakan," tambah pernyataan itu menyorot komentar agresif Lapid.

Sebelumnya, Majelis Umum PBB memilih untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia atas invasi ke Ukraina, setelah baru-baru ini melihat gambaran yang sangat mengerikan pasca Rusia mundur dari daerah-daerah utama di sekitar Kyiv.

Israel memberikan suara mendukung proposal tersebut, langkah paling signifikan yang telah diambilnya secara terbuka terhadap Rusia sejak perang dimulai.

Israel sebelumnya telah memberikan dukungan untuk kecaman Majelis Umum PBB terhadap Rusia beberapa minggu lalu.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan "invasi yang tidak dapat dibenarkan" Rusia ke Ukraina dan "pembunuhan warga sipil tak berdosa" adalah alasan Israel mendukung mosi tersebut.

Meski begitu, Lapid mengatakan pemungutan suara itu "tidak mengubah pandangan kami tentang Dewan Hak Asasi Manusia PBB, yang merupakan badan radikal, cacat moral, bias dan anti-Israel."

Resolusi untuk menangguhkan Rusia dari badan hak tinggi PBB diperkenalkan oleh Amerika Serikat, Inggris, dan lainnya. Ada 93 suara setuju, 24 suara menolak dan 58 suara abstain.

(Kompas)

Sempat Terjebak di Zona Perang, Mahasiswa Aceh di Ukraina Berhasil Pulang


Jakarta - Pemerintah Aceh melalui Dinas Sosial Aceh berhasil melakukan pemulangan salah satu mahasiswa Aceh yang sedang menimba ilmu di Ukraina.

Dia adalah Arif Fazilla, mahasiswa kedokteran asal Gampong Rambong Meunasah Cot, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie. Arif Fazilla berhasil mendarat di Aceh pada 16 Maret 2022 lalu setelah menjalani masa karantina di Wisma Pasar Rumput, Jakarta Selatan.

"Setelah kami lakukan komunikasi dengan para pihak di Kemlu dan BPPA, setelah Arif Fazilla menjalani masa karantina sesuai prosedur perjalanan masa pandemi, kami pulangkan ke Aceh dan menyerahkan kepada keluarga di Pidie," ucap Kadinsos Aceh Dr Yusrizal, dikutip dari laman resmi Dinas Sosial Provinsi Aceh, Rabu (23/3/2022).

Termasuk Arif Fazilla, total ada 80 warga negara Indonesia (WNI) yang telah tiba di Tanah Air setelah dievakuasi dari Ukraina pada 3 Maret 2022 lalu.

Atas keberhasilan ini, Yusrizal menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri, KBRI, yang terlibat dalam proses evakuasi salah satu mahasiswa Aceh yang berdampak dari ekses perang antara Rusia dengan Ukraina.

"Atas nama pemerintah Aceh, saya sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu evakuasi warga Aceh dari Rusia ke Indonesia," katanya.
Proses Evakuasi Dramatis
Diketahui, proses evakuasi Arif Fazila berlangsung dramatis dan menegangkan. Di tengah gempuran pasukan Rusia ke Ukraina, Arif bersama 13 warga Indonesia lainnya harus menempuh perjalanan darat selama 20 jam dalam situasi yang membahayakan untuk sampai ke Romania.

Adapun selain Arif, ada Muhammad Fata (24) yang masih berada di Ukraina. Mahasiswa asal Kabupaten Nagan Raya, Aceh ini memilih bertahan di Ivano, sebuah daerah yang berbatasan dengan Polandia.

Fata berada di Ukraina sejak enam bulan terakhir, bekerja sebagai guru tahfidz di Yayasan Tahfizh Sulaiman yang merupakan cabang dari Negara Turki.

Ayah Muhammad Fata, Ismail belum lama ini mengatakan, anaknya itu masih melihat perkembangan perang di Ukraina. Bila eskalasi semakin parah, maka tak ada pilihan lain bagi Fata selain harus keluar dari Ukraina.

Harga Barang Naik hingga Tidak Bisa Tarik Tunai

Sementara itu, ada juga mahasiswa asal Aceh lain yang sedang menempuh pendidikan di Northern (Arctic) Federal University, Rusia Jurusan Bio-fisiologi Kedokteran, yaitu Abdillah Imron Nasution.

Abdillah berada di negeri Putin sejak 2017 lalu karena mendapatkan beasiswa PhD dari Pemerintah Federasi Rusia.

Abdillah mengatakan saat ini harga barang-barang kebutuhan di Negeri Beruang Merah itu mulai mengalami kenaikan. Di samping itu, penarikan uang di ATM juga tidak bisa lagi dilakukan, terutama pada kartu ATM berlogo Visa dan Mastercard.

"Saat ini sudah ada ketentuan juga dari pemerintah Rusia bahwa VISA dan Mastercard akan diganti dengan UnionPay yang basisnya di China," tutur mahasiswa asal Aceh tersebut.(detik)

Arti Uraa yang Viral karena Presiden Rusia Vladimir Putin

Jakarta- Presiden Rusia Vladimir Putin kerap mengucapkan kata 'Uraa' dalam setiap pidatonya. Karenanya, makin banyak orang yang ingin mengetahui arti dari Uraa itu sendiri. Sebenarnya, apa artinya 'Uraa'?

Invasi Rusia keUkraina membuat atensi masyarakat semakin tinggi kepada dua negara tersebut. Publik pun selalu menyimak informasi dari dua belah pihak dan berdoa agar segera ditemukan jalan damai.

Di tengah invasi, Presiden Vladimir Putin beberapa kali tampil ke publik. Ia bahkan meneriakkan ucapan 'Uraa' (sering juga ditulis 'Ura') saat menghadiri parade pasukan militer.

Jadi, apa arti dari kata Uraa? Uraa dalam Bahasa Rusia artinya adalah 'Hore' atau ucapan sorak sorai. Uraa yang ditulis 'Ура' ini biasa digunakan untuk membangkitkan semangat dalam berbagai hal, bahkan sampai ke urusan perang.

Dalam beberapa video pidato, terlihat beberapa kali Vladimir Putin mengatakan Uraa di akhir pidatonya.

Sejarah Uraa

Uraa dikenal sebagai teriakan penyemangat yang dulunya sering dipakai oleh Tentara Merah Uni Soviet saat Perang Dunia ke-2 berlangsung. Ini dilontarkan untuk menyemangati tentara dalam melawan Jerman yang saat itu menjadi musuh. Teriakan Uraa melambangkan ekspresi semangat dan kegembiraan.

Bisa dibilang, ini mirip-mirip dengan ucapan 'Merdeka' yang sering dipakai orang Indonesia atau 'Banzai' yang digunakan Jepang dalam membakar semangat perjuangan.(detik)

80 WNI dan 3 WNA di Evakuasi dari Ukraina Tiba di Indonesia


Back To Top