-->

Tajuk

Sekolah Islam Terpadu Punya Peranan Penting Melahirkan Karakter Islami Anak-anak

Banda Aceh - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar mengatakan, pendidikan Islam Terpadu (IT) tidak hanya fokus pada pengajaran tapi juga berperan mentransfer kesalehan bagi anak sejak usia dini khususnya dalam melahirkan karakter bangsa.

Hal itu disampaikan Farid Nyak Umar saat membuka kegiatan Tasyakur Akbar atau Wisuda Murid Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Ishlah dan Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) Nurul Ishlah Banda Aceh yang digelar di Gedung ACC Dayan Dawood, Darussalam, Kamis 1 Juni 2023.

"Kurikulum pendidikan Islam terpadu dikemas dengan baik, sehingga para murid tidak hanya mendapatkan materi pelajaran tapi mereka juga dididik membentuk karakter dengan akhlak yang mulia (karimah) pada diri mereka sejak usia dini," kata Farid.

Farid mengatakan, dalam membentuk karakter sang anak diperlukan peranan orang tua sebagai pionir utama dalam pendidikan, kemudian dilanjutkan dengan pemilihan instansi pendidikan formal untuk menunjang pembentukan karakter tersebut. Hingga ia menjadi generasi bangsa yang cerdas dengan berkepribadian yang luhur. Artinya pendidikan karakter menjadi tonggak utama dalam pendidikan Islam Terpadu, di samping ia belajar mengasah kemampuan akademiknya. Apalagi di tengah arus informasi dan teknologi yang sangat cepat merambah dunia anak. Oleh karenanya ia mengajak seluruh orang tua agar tidak abai dan lengah dari pengaruh buruk perkembangan globalisasi.

Menurut Farid, orang tua perlu mengawasi dan mengarahkan agar anak tersebut memiliki benteng dalam menolak pengaruh buruk dan mengambil baiknya.

"Penting bagi orang tua untuk memilih pendidikan yang tepat bagi anak-anak agar mereka menjadi generasi yang shalih," ujarnya.

Farid menuturkan, perkembangan lembaga pendidikan Islam Terpadu menunjukkan banyak keberhasilan. Seiring keberhasilannya itu, lembaga tersebut  terus berkembang hingga berdiri sekolah tingkatan selanjutnya, seperti SD IT, SMP IT dan SMA IT, sehingga berkontribusi dalam memajukan pendidikan dan membentuk karakter anak didik.

Oleh karena itu, DPRK terus mendorong Pemko Banda Aceh melalui Dinas Pendidikan untuk memberikan perhatian khusus pada pengembangan karakter. Salah satunya lahirnya qanun tentang pendidikan diniyah di kota Banda Aceh, tujuannya agar pendidikan menjadi lebih baik.

"Semoga dengan adanya kolaborasi berbagai pihak atau stakeholder bergandengan tangan memajukan pendidikan di Banda Aceh dan menjadi model bagi kabupaten lainnya di Aceh," tutup Farid Nyak Umar yang juga Ketua DPD PKS Banda Aceh.

Dalam kegiatan Tasyakur Akbar yang dilaksanakan Yayasan Wakaf Nurul Ishlah tersebut mewisudakan sebanyak 175 siswa yang terdiri dari 111 siswa SD-IT angkatan ke XIV dan 64 SMP-IT angkatan XI. Dalam wisuda kali ini berhasil melahirkan satu orang siswa hafal Quran 30 juz bernama Zachla Azkia Makhraja dari SMP IT Nurul Ishlah. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan Dinas Pendidikan kota, Ketua Pembina Yayasan Wakaf Nurul Ishlah, Ismunandar, Ketua Yayasan Waqaf Nurul Ishlah, Khairul Amal, Sekretaris dan Bendahara Yayasan, Surya Mutiara dan Abdurrahman. Hadir juga Kepala SMPIT Nurul Ishlah, Fakhrul Rizal, Kepala SDIT Nurul Ishlah, Dian Hurriana, dan tokoh masyarakat, Dahlan Jamaluddin dan Tgk. Musannif serta para undangan lainnya.

Diikuti 19 Negara, SMAN 7 Banda Aceh Berhasil Rebut Lima Medali pada WYIE Internasional

Banda Aceh - SMA Negeri 7 Banda Aceh berhasil meraih 4 medali perak dan 1 medali perunggu di ajang  WYIE ( World Young Inventors Exhibition) dan ITEX (International Invention, Innovation & Teknologi Exhibition) di KLCC ( Kuala Lumpur Convention Center) hall 4 Malaysia pada tanggal 11 s.d 13 Mei 2023. 


Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari yang diikuti oleh 19 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Taiwan, Thailand, Korea, UAE, China, Philippine, Bangladesh, India, Qatar, Saudi Arabia, Hong Kong, Australia, USA, Laos, Vietnam, Oman, Ireland dengan memamerkan 730 karya dari berbagai negara dan berbagai bidang kompetisi yaitu bidang agriculture, automation and processes, biotechnology, health, education,environment, games & sports, household & office & personal care, information and communication Technology & multimedia, industrial design, and materials. 


Peserta Indonesia bernaung dibawang bendera Indonesian Invention and innovation promotion association (INNOPA) dengan presiden of INNOPA Mrs. Erricha Ihsan Pratisi.


SMA Negeri 7 Banda Aceh menurunkan 5 tim untuk mengikuti even international tersebut, dengan tim pertama diketuai oleh Zahratul Dwi Safrina yang dibimbing oleh Novris Sariani, S.Pd dengan judul inovasi efektifitas ekstrak Centela Asiatica L Urban sebagai anti aging pada formulasi hand and body lotion. Tim kedua diketuai oleh syifa Azalia yang dibimbing oleh Misnawati, S.Pd dengan judul inovasi penggunaan ekstrak buah belimbing untuk pembuatan balsem sebagai obat tradisional. Tim ketiga diketuai oleh Putri Nayla yang dibimbing oleh Sutinah,S.Pd dan Fauzannur, S.Pd dengan judul inovasi pemanfaatan ampas kacang kedelai menjadi cookis sebagai pengurangan limbah industri. Tim keempat  diketuai oleh Muhammad Athaya Alghifari yang dibimbing oleh Anna Mashfufah, S.Pd dengan judul inovasi Pemanfatan limbah bekicot sebagai media inovasi pembuatan instrumen musik. Tim kelima diketuai oleh Fathia Nabila yang dibimbing Fatmayani, S.Pd dan Nur Aifa Zahara, S.Pd dengan judul inovasi mie sehat dari ekstrak daun pegagan (Centela Asiatica).


Dalam even ini setiap peserta diwajibkan melakukan presentasi di depan dua orang dewan juri dari negara yang berbeda menggunakan bahasa inggris. Dalam proses penilaian tidak dibedakan jenjang pendidikan antara jenjang pendidikan sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi.


Kepala SMAN 7 Banda Aceh Dr. Erlawana, S.Pd.,M.Pd, menyampaikan  rasa bangga atas prestasi yang diraih oleh siswa-siswi SMA Negeri 7 Banda Aceh dengan menurunkan 5 tim atau sebanyak 35 siswa, karena mereka dapat bersaing dengan peserta lain dari 19 negara dengan 730 projek. "Semoga kedepan siswa SMA Negeri 7 Banda Aceh dapat meraih penghargaan yang lebih tinggi," harap Erlawana.


Ia menyebutkan, setelah melihat hasil rekapan perolehan medali, ternyata tim SMA Negeri 7 Banda Aceh selevel dengan inovasi dari perguruan tinggi terkemuka di Indonesia yaitu Universitas Sri wijaya, UIN Maulana Malik Ibrahim, Universitas Erlangga dan Universitas Tri Sakti, yaitu  salah satu projek yang diketuai oleh Zahratul Dwi Safrina yang berada pada urutan kelima perolehan medali perak dari 34 total medali perak yang diperebutkan.  


Pihaknya juga menyampaikan Terimakasih kepada Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Alhudri, MM dan Syarwan Joni, S.Pd., M.Pd sebagai Kepala cabang dinas pendidikan Banda Aceh dan Aceh Besar yang telah memberikan dukungan dan motivasi atas kesuksesan tim dari Aceh yang mewakili Indonesia. 


"Saya juga mengucapkan selamat dan sukses kepada Tim SMA Laboratorium Unsyiah yang juga meraih 3 medali perak di ajang yang sama. Hal ini membuktikan bahwa siswa-siswi Aceh hebat dan mampu bersaing di dunia riset bidang sains dan teknologi International," pungkasnya.

Sebanyak 1.866 Peserta SPAN PTKIN lulus di UIN Ar-Raniry


Banda Aceh - Sebanyak 1.866 dari 18.082 peserta yang mendaftar melalui Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN PTKIN) 2023 di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh dinyatakan lulus masuk kampus tersebut.

 

“Pengumumannya secara serentak hari ini dan untuk hasil pengumuman kelulusan bisa dilihat di laman https://pengumuman-span.ptkin.ac.id/ dengan memasukkan nomor NISN siswa,” kata Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Mujiburrahman di Banda Aceh, Senin.
 

Ia menjelaskan penerimaan mahasiswa baru lewat jalur SPAN PTKIN sebesar 45 persen dari daya tampung yang tersedia pada 28 program studi dari total keseluruhan 54 Prodi yang ada di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
 

Prof Mujiburrahman berpesan bagi yang belum diterima di jalur SPAN-PTKIN agar jangan berkecil hati, sebab mereka masih berkesempatan masuk UIN Ar-Raniry Banda Aceh melalui jalur ujian UM-PTKIN, UTBK-SNBT dan seleksi mandiri PMB Lokal.

Ia menyebutkan Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh akan menerima 6.185 mahasiswa baru tahun akademik 2022/2023 melalui lima jalur seleksi, yaitu jalur prestasi akademik melalui SPAN PTKIN dan SNBP, jalur ujian melalui UM-PTKIN, UTBK-SNBT dan seleksi mandiri PMB Lokal.
 

Wakil Rektor bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr Muhammad Yasir Yusuf MA mengingatkan bagi peserta yang telah dinyatakan lulus untuk melakukan tahapan proses pendaftaran ulang seperti pengisian biodata dan juga pengajuan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
 

"Setelah pengumuman SPAN PTKIN, peserta yg dinyatakan lulus agar segera melakukan registasi ulang dengan mengisi data dalam aplikasi termasuk mengajukan keringanan biaya kuliah pada tanggal 6 s.d. 28 April 2023 di link https://pendaftaran.ar-raniry.ac.id/registrasi/2, " katanya Muhammad Yasir.
 

Selanjutnya data tersebut diverifikasi oleh Verifikator. Bila sudah diverifikasi maka akan keluar nomor invoice yg digunakan untuk melakukan pembayaran biaya kuliah (UKT) pada tanggal 15 April s.d. 17 Mei 2023 (batas pukul 23.59 WIB).
 

Kemudian memilih jadwal untuk kegiatan penelusuran kemampuan baca Al Quran dan kemampuan bahasa. Kegiatan penelusuran ini akan dilaksanakan pada 7 s.d 9 Agustus 2023 sebelum pelaksanaan PBAK dan kuliah direncanakan akan dimulai pada tgl 21 Agustus 2023.
 

Untuk informasi lengkap terkait tahapan pendaftaran ulang jalur SPAN-PTKIN ini, peserta dapat melihat pada laman resmi https://pendaftaran.ar-raniry.ac.id/ atau Call Center Akademik 082370804528 - 082370340228 setiap hari kerja dan jam kerja.(antaranews)

Peringati HAB ke 77, Kemenag Aceh Besar Kunjungi MIN Pulo Aceh dan Safari Khutbah Jumat di Pulo Nasi

Aceh Besar - Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Aceh Besar H. Salman, S.Pd., M.Ag, didampingi Kasubbag TU, H. Khalid Wardhana, S.Ag., M.Si, mengunjungi MIN 47 Aceh Besar yang terletak di Gampong Pasi Janeng, Pulo Nasi, Kecamatan Pulo Aceh.

Kunjungan ke Madrasah tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan safari Khutbah Jum'at, dalam rangka Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke 77.

Pada kesempatan itu Salman memberikan motivasi dan semangat kepada siswa MIN 47 Pulo Aceh agar mempunyai cita-cita yang tinggi. Ia mengajak siswa MIN 47 Pulo Aceh untuk rajin belajar dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

"Belajar sungguh-sungguh dan raih cita-cita yang tinggi, anak Pulo juga bisa sukses kalau rajin belajar dan berusaha,"lanjutnya.

Pada kesempatan itu Salman juga berdialog dengan siswa dan menguji kemampuan siswa membaca dan ilmu pengetahuan umum lainnya. Kakankemenag  juga menyerahkan bingkisan kepada siswa dan santunan kepada anak yatim dan kurang mampu di kemukiman Pulo Nasi.

Selain safari Khutbah Jum'at dan kunjungan ke MIN 47 Pulo Aceh, Kemenag Aceh Besar juga menggelar pelatihan tajhiz mayat bagi masyarakat Pulo Nasi dan safari subuh.

Dalam kunjungan ke Pulo Aceh, Kakankemenag Aceh Besar juga menggelar Safari Khutbah Jum'at pada enam Masjid di Pulo Nasi.

Kakankemenag dipercayakan sebagai Khatib Jumat di Masjid Baitul Falah Gampong Pasi Janeng. Sementara Kasubbag TU Khalid Wardhana menjadi Imam Jumat di Masjid Babut Taqwa Gampong Alu Riyeung sedangkan khatib Jumat di masjid tersebut Dipercaya kepada Darmizi. Selanjutnya H. Akhyar sebagai khatib Jumat di Masjid Al-Ikhlas Alu Riyeung, Mukam Zuhri khatib Jumat di Masjid Nurul Islam Gampong Lamteng, Tarmizi Daud khatib Jumat di Masjid Nurul Huda Deudap, dan Suriadinata khatib Jumat di Masjid Al-furqan Alue Riyeung.

Penerima Beasiswa Bermasalah di Aceh Ngaku Tak Terima Duit Utuh



Banda Aceh - Sejumlah penerima beasiswa Pemerintah Aceh yang tidak memenuhi syarat diperiksa di Polres Aceh Timur. Para mahasiswa itu mengaku beasiswa yang mereka terima tidak utuh.

"Kami masih terus memeriksa mahasiswa yang menerima beasiswa tidak sesuai syarat, bahkan sampai ke wilayah-wilayah yang ada penerimanya. Mereka dikumpulkan di Polres setempat untuk diperiksa," kata Dirreskrimsus Polda Aceh Kombes Sony Sonjaya kepada wartawan, Rabu 28 September 2022.

Dia mengatakan, ada 12 mahasiswa di Aceh Timur yang diperiksa penyidik Subdit III Tipidkor Ditreskrimsus Polda Aceh. Sembilan orang yang dimintai keterangan mengaku menerima beasiswa setelah dilakukan pemotongan.

"Sembilan orang mengaku tidak mendapatkan beasiswa tersebut secara utuh karena dipotong koordinator lapangan (korlap)," jelas Sony.

Meski tak menerima utuh, Sony meminta mahasiswa tersebut mengembalikan uang yang telah mereka terima. Polisi juga telah merilis nama-nama penerima beasiswa tersebut secara terbuka ke publik.

"Kita imbau agar penerima beasiswa tidak sesuai syarat itu untuk tetap mengembalikan kerugian negara berapa pun yang pernah diterima," jelas Sony.

Sebelumnya, Polda Aceh menetapkan tujuh orang tersangka dugaan korupsi beasiswa Pemerintah Aceh yang merugikan negara Rp10 miliar. Polisi kini membidik pihak lain yang ikut menikmati dana beasiswa.

"Penyidik Polda Aceh tidak hanya membidik pelaku administratif korupsi dana beasiswa. Namun, penyidik juga mengejar pihak-pihak yang ikut menikmatinya," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Winardy kepada wartawan, Senin (7/3/2022).

Winardy membeberkan skema penyaluran beasiswa hingga berujung adanya pihak yang diduga ikut menikmatinya. Salah satu skemanya, seorang berinisial DS mengabari adik iparnya berinisial NF terkait adanya dana beasiswa.

Informasi itu disampaikan pada Januari 2017 lalu. Ustad S kemudian menghubungi NF untuk menyerahkan formulir serta memberitahukan persyaratan yang harus dilengkapi.

NF lalu mengabari informasi itu ke sejumlah mahasiswa lainnya. NF disebut berhasil 'merekrut' 23 mahasiswa S1

"S menyerahkan formulir ke-23 mahasiswa itu melalui NF. Itu terjadi pada November 2017," jelas Winardy.

Beasiswa itu disebut cair pada 21 Desember 2017. Ke-23 mahasiswa mengetahui dana masuk ke rekening mereka setelah S.

Menurut Winardy, para mahasiswa dan S sudah membuat kesepakatan bahwa mereka hanya menerima beasiswa Rp5 juta. Beasiswa untuk jenjang S1 disebut berjumlah Rp20 juta.(detik)
Back To Top