-->

Tajuk

Subhanallah, Bayi Gaza Ini Lahir dari Ibu yang Telah Tewas Dibantai Tank Israel

Subhanallah, Bayi Gaza Ini Lahir dari Ibu yang Telah Tewas Dibantai Tank Israel

Bayi Shayma Shiekh al-Eid, yang lahir setelah sejam ibunya Shayma al-Sheikh Qanan (23) meninggal akibat serangan tank Israel, masih berada di dalam inkubator. GAZA -- Subhanallah. Allah SWT menunjukkan kuasa-Nya. Seorang bayi lahir lewat operasi caesar darurat setelah ibunya meninggal akibat aksi penyerangan Israel di Gaza.
Dokter menyelamatkan sang bayi setelah ibunya yang sedang mengandungnya delapan bulan itu tewas terkubur puing-puing reruntuhan rumahnya di Deir Al Balah, Gaza, yang hancur akibat diserang tank Israel.
''Ketika dokter menarik bayi mungil dari rahim lewat operasi caesar darurat, ibunya telah meninggal selama satu jam,'' sebut laporan The Guardian pada Selasa (29/7).

Shayma al-Sheikh Qanan (23) sedang hamil delapan bulan ketika sebuah tank Israel membom rumahnya pada Jumat (25/7). Dia ditinggalkan dalam kondisi kritis terkubur reruntuhan rumahnya. Suaminya, seorang wartawan radio lokal, juga terluka parah.

"Jasadnya dibawa setelah serangan Israel pada 03:00 pada hari Jumat," kata Fadi al-Kharti, seorang dokter di rumah sakit Deir al-Balah. "Kami mencoba menyelamatkan jiwanya, tapi dia (Shayma) sudah meninggal."

Sebelum paramedis mengevakuasi jasadnya, Shayma telah terjebak di bawah reruntuhan rumahnya selama satu jam.
"Kemudian kami melihat ada gerakan di perutnya dan diperkirakan dia hamil sekitar 36 minggu," katanya. Tim dokter pun langsung melakukan operasi caesar darurat untuk menyelamatkan sang bayi.
Mirfat Qanan (43), nenek bayi tersebut, telah kehilangan putrinya Shayma. Tapi, ada sukacita karena dia kini menjadi seorang nenek.

"Allah telah melindungi anak ini untuk saya. Putri saya Shayma sudah tiada, tetapi sekarang saya memiliki seorang putri yang baru," katanya. "Dia akan memanggilku 'mummy' seperti ibunya lakukan." Subhanallah.(republika)
Adik Almarhum Adji Massaid Akhirnya Masuk Islam

Adik Almarhum Adji Massaid Akhirnya Masuk Islam

Mudji MassaidPALU -- Mudji Massaid, adik dari mendiang politikus Partai Demokrat Adji Massaid, mengucapkan dua kalimat syahadat di pondok pesantren (Ponpes) Al-Chairaat Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (3/4). 

Mudji yang sosoknya sempat dikenal khalayak sebagai pendamping Angelina Sondakh ketika menghadapi proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini dituntun Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri bersyahadat. "Alhamdulilah saya resmi menjadi Muslim, sejak lama ingin masuk islam," kata dia seusai acara, Kamis (3/4).

Mudji menceritakan, sudah lama ia mempelajari islam. Dari sana, ia melihat Islam sebagai agama yang merangkul dengan kasih. Pertemuannya dengan Anis sekitar sebulan lalu, semakin memantapkan hatinya untuk menjadi mualaf. "Sekarang saya mau mulai membaca Alquran," katanya.(republika.co.id)


Eks Pesepak Bola Jerman Tewas Saat Bertempur di Suriah


Seorang mantan pesepak bola Jerman, yang pernah memperkuat tim nasional Jerman pada usia 17 tahun, meninggalkan karier lapangan hijaunya dan memilih bertempur bersama Al Qaeda di Suriah.

Burak Karan pernah bermain bersama nama-nama terkenal seperti Sami Khedira atau Kevin-Prince Boateng, dan diramalkan banyak pengamat akan menjadi bintang masa depan Tim Panser.

Namun, lima tahun lalu Karan meninggalkan sepak bola dan meninggalkan Jerman untuk bergabung dengan salah satu kelompok militan di Suriah yang melawan rezim Bashar al-Assad.

Pada 11 Oktober lalu, di usia yang baru 26 tahun, pemuda berdarah Turki itu tewas akibat serangan udara pasukan rezim Assad di desa Azaz, dekat perbatasan Turki. Sebuah foto Karan yang sedang memeluk senapan serbu AK-47 muncul di media sosial untuk menghormati mantan pesepak bola itu.

Burak Karan menjalani debutnya bersama timnas Jerman U-17 pada 2003 dan pernah berlatih dengan klub-klub besar Bundesliga seperti Leverkusen, Hertha Berlin, Hamburger SV, dan Hanover. Karan digambarkan sebagai pemuda penuh bakat dengan prospek luar biasa. Dia juga dikenal sebagai sahabat dekat Kevin-Prince Boateng.

"Dia seharusnya bisa hidup tenang sebagai pesepak bola," kata Thomas Hengen, pelatih terakhir Karan di klub Alemannia Aachen.

Sepanjang karier singkatnya, Karan tampil lima kali untuk timnas Jerman U-16 dan dua kali untuk timnas U-17. Pada 1 Juli 2008, Karan mengakhiri karier sepak bola walau baru berusia 20 tahun.

"Burak mengatakan uang dan karier bukan hal penting untuknya. Dia kerap mencari video daerah-daerah perang di internet. Dia sangat sedih melihat nasib korban perang," ujar Mustafa, kakak Burak Karan.

Dinas intelijen Jerman sebenarnya sudah mengetahui bahwa Karan sempat bertemu dengan Emrah Erdogan, seorang anggota kelompok militan. Erdogan kini tengah diadili di Jerman karena keterkaitannya dengan Al Qaeda.

Karan kemudian menjalani pelatihan militer Al Qaeda di wilayah Waziristan, Pakistan. "Sejak saat itu yang dibicarakannya selalu tentang jihad," ujar saudarinya, Zuhal.

Kejaksaan Agung Jerman pernah menggelar penyelidikan terhadap Burak Karan terkait dukungannya terhadap organisasi teroris asing. Namun, pemuda itu tidak pernah didakwa secara hukum. 

Ketika perang saudara pecah di Suriah pada 2011, Burak Karan seperti sudah menemukan takdir kehidupannya. Setelah bekerja mengumpulkan sumbangan dan mengirim bantuan makanan serta obat-obatan ke Suriah, Karan kemudian membawa istrinya yang berusia 23 tahun dan kedua anaknya ke perbatasan Turki-Suriah.

Keluarga Burak Karan yakin, pemuda itu mempersenjatai diri untuk melindungi konvoi bantuan. Kini kakaknya, Mustafa, terbang ke Turki untuk mencari tahu kebenaran soal adiknya.

Mustafa ingin mengetahui apalah adiknya memang seorang anggota Al Qaeda yang fanatik, ataukah hanya seorang pria biasa yang kehilangan nyawa saat berusaha membuat perubahan sebagai seorang pekerja sosial.

Dinas intelijen dalam negeri Jerman (BfV) mengatakan, jumlah warga negara Jerman yang berangkat ke Suriah untuk berperang meningkat tajam. Direktur BfV Hans-Georg Maassen mengatakan, sebanyak 220 warga Jerman berperang di Suriah. Namun, jumlah sebenarnya diyakini lebih banyak.(KOMPAS)

Kematian Kamal Artatuk yang Tragis


Hinanya Kematian Mustafa Kemal Attatürk yang Dikenal sebagai ‘Bapak Modernisasi Turki’ dari perspektif Barat, dia sebenarnya adalah tokoh yang meng’sekuler’kan dan ‘membunuh’ syiar Islam di Turki.

"Attatürk" berarti "Bapak Orang Turki". Attatürk adalah orang yang bertanggung jawab meruntuhkan Khilafah Islam Turki pada tahun 1924. H.S. Armstrong, salah seorang pembantu Attatürk dalam bukunya yang berjudul Al-Zi’bu Al-Aghbar atau Al-Hayah Al-Khasah Li Taghiyyah telah menulis: "Sesungguhnya Attatürk adalah keturunan Yahudi, nenek moyangnya adalah Yahudi yang pindah dari Spanyol ke pelabuhan Salonika".

Golongan Yahudi ini dinamakan dengan Yahudi "Daunamah" yang terdiri dari 600 keluarga. Mereka mengaku beragama Islam hanya sebagai identitas, tetapi masih menganut agama Yahudi secara diam-diam. Ini diakui sendiri oleh bekas Presiden Israel, Yitzak Zifi, dalam bukunya Daunamah terbitan tahun 1957.

Attatürk mengubah ucapan Assalamualaikum menjadi Marhaban Bikum (Selamat Datang), melarang menggunakan busana Islam dan sebaliknya mewajibkan memakai pakaian ala Barat. Dalam tempo beberapa tahun saja, dia berhasil menghapuskan perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha serta melarang kaum muslim menunaikan ibadah Haji, melarang poligami dan melegalkan perkawinan wanita muslim dengan non muslim.

Dia membatalkan libur pada hari Jum'at, melarang adzan dalam bahasa Arab dan menggantinya dengan bahasa Turki. Tindakan yang dilakukan oleh Attatürk ini nyata sekali telah memisahkan budaya Turki dari akar agama Islam dan menghapuskan Islam sebagai agama resmi negara Turki.

Attatürk berusaha keras untuk menghancurkan para penentangnya. Dia membakar majelis-majelis, menangkap para pimpinan majelis dan juga mengawasi para ulama. Attatürk pernah menegaskan bahwa “negara tidak akan maju kalau rakyatnya tidak cenderung kepada pakaian modern”. Dia menggalakkan minum arak secara terbuka, mengubah Al-Quran yang kemudian dicetak dalam bahasa Turki. Bahasa Turki sendiri diubah dengan membuang unsur-unsur Arab dan Parsi.

Attatürk mengubah Masjid Besar Aya Sofia menjadi gereja dan setengahnya untuk musium, menutup masjid serta melarang shalat berjamaah, menghapuskan Kementerian Wakaf dan membiarkan anak-anak yatim dan fakir miskin. Dia membatalkan undang-undang waris, faraid secara Islam, menghapus penggunaan kalendar Islam dan mengganti huruf Arab ke dalam huruf Latin.

Attatürk mengganggap dirinya tuhan sama seperti firaun. Ketika itu ada seorang prajurit ditanya “siapa tuhan dan di mana tuhan tinggal?” karena takut, prajurit tersebut menjawab "Kemal Attatürk adalah tuhan”, dia tersenyum dan bangga dengan jawaban yang diberikan.

Saat-saat menjelang kematiannya, Allah mendatangkan kepadanya beberapa penyakit yang membuatnya tersiksa dan tak dapat menanggung azab yang Allah berikan di dunia, diantaranya penyakit kulit dimana dia merasakan gatal di sekujur tubuh. Dia juga menderita penyakit jantung dan darah tinggi. Kemudian rasa panas sepanjang hari, tidak pernah merasa sejuk sehingga pompa air dikerahkan untuk menyirami rumahnya selama 24 jam.

Attatürk juga menyuruh para pembantunya untuk meletakkan kantong-kantong es di dalam selimut untuk membuatnya sejuk. Maha Suci Allah, walau telah berusaha keras, tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk mengusir rasa panas itu. Oleh karena tidak tahan dengan panas yang dirasakan, dia menjerit sangat keras hingga seluruh istana mendengarnya.

Karena tidak tahan mendengar jeritan, para pembantunya membawa Attatürk ke tengah lautan dan diletakkan dalam kapal dengan harapan beliau akan merasa sejuk. Maha Besar Allah, panasnya tak juga hilang!! Pada 26 September 1938, dia pingsan selama 48 jam disebabkan panas yang dirasakannya dan kemudian sadar tetapi dia hilang ingatan.

Pada 9 November 1938, dia pingsan sekali lagi selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia. Ketika itu tidak ada yang mau mengurus jenazahnya sesuai syariat. Mayatnya diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuannya datang meminta ulama-ulama Turki untuk memandikan, mengkafankan dan menshalatkannya.

Tidak cukup sampai disitu, Allah tunjukkan lagi azab ketika mayatnya akan dimakamkan. Sewaktu mayatnya hendak ditanam, tanah tidak menerimanya (tak dapat dibayangkan bagaimana jika tanah tidak menerimanya). Karena tidak diterima tanah, mayatnya diawetkan sekali lagi dan dimasukkan ke dalam musium yang diberi nama EtnaGrafi selama 15 tahun hingga tahun 1953.

Ulama-ulama yang sezaman dengan Attatürk mengatakan bahwa jangankan bumi Turki, seluruh bumi Allah ini tidak akan menerimanya. Naudzubillah.(KHAZANA ISLAM TRANS 7)

Kisah Pertemuan Manusia dengan Dajjal dan al-Jassasah yang Menggemparkan


DIRIWAYATKAN dari Amir bin Syarahil Asy-Sya’bi, bahawa dia pernah bertanya kepada Fatimah binti Qais Radhiyallahu Anha, “Beritahu kepadaku sebuah hadis yang pernah engkau dengar dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, dan janganlah engkau memberitahu kepada orang lain. ‘Fatimah menjawab, ‘Jika engkau berkehendak, saya akan memberitahu kepada kamu.’ Amir berkata, ‘Tentu aku sangat ingin mengetahuinya, beritahu kepadaku.’ Fatimah berkata, ‘Suatu hari aku mendengar suara muazzin Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk melaksanakan solat berjemaah, maka aku pun berangkat ke masjid dan solat bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Aku solat pada saf wanita yang ada di belakang kaum laki-laki. Ketika solat sudah selesai, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk di mimbar sambil tersenyum, lalu beliau bersabda, “Hendaklah setiap orang tetap berada di tempat solatnya.”

Kemudian beliau bertanya, “Tahukah kamu kenapa aku mengumpulkan kamu?”

Para sahabat menjawab, “Hanya Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.”

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Demi Allah, sesungguhnya aku mengumpulkan kamu bukanlah untuk suatu khabar gembira atau khabar buruk, akan tetapi aku mengumpulkan kamu kerana Tamim Ad-Dari, yang dahulunya seorang laki-laki pemeluk agama Nasrani kini telah memeluk Islam dan berbai ‘at kepadaku. Ia telah mengatakan sesuatu yang pernah aku katakan kepada kalian tentang Al-Masih Dajjal. Ia mengisahkan perjalanannya kepadaku bahawa ia belayar dengan sebuah kapal laut bersama 30 orang laki-laki dari kabilah Lakham dan Judzam. Kemudian mereka terumbang-ambing oleh ombak selama satu bulan. Hingga mereka terdampar di sebuah pulau di tengah laut di kawasan tempat terbenamnya matahari. Lalu mereka berehat di suatu tempat yang dekat dengan kapal.

Kemudian, mereka mendarat di pulau tersebut dan bertemu dengan seekor binatang yang berbulu lebat, sehingga mereka tidak dapat menganggarkan mana ekornya dan mana kepalanya, kerana tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak.

Mereka berkata, “Celaka, dari jenis apakah kamu ini.”

Ia menjawab, “Saya adalah Al-Jassasah.”

Mereka bertanya, “Apakah Al-Jassasah itu?”

Tanpa menjawab soalan mereka, lalu ia berkata, “Wahai orang-orang, lihatlah seorang laki-laki yang berada di rumah terpencil itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengar maklumat daripada kalian! ”

Tamim Ad-Dari berkata, “Ketika ia menjelaskan kepada kami tentang laki-laki itu, kami pun terkejut kerana kami menyangka bahawa ia adalah syaitan. Lalu kami akan berangkat sehingga kami memasuki rumah tersebut, di sana terdapat seorang manusia yang paling besar (yang tidak pernah kami lihat sebelum ini) dalam keadaan terikat sangat kuat. Kedua-dua tangannya terikat ke bahunya, serta antara dua lutut dan kedua-dua mata kakinya terbelenggu dengan besi.”

Kami berkata, “Celaka, siapakah kamu ini?” Ia menjawab, “Takdir telah menentukan bahawa kamu akan menyampaikan maklumat kepadaku, maka khabarkanlah kepadaku siapakah kamu ini?”

Mereka menjawab, “Kami adalah orang-orang Arab yang berlayar dengan sebuah kapal, tiba-tiba kami menghadapi sebuah laut yang bergoncang, lalu kami terumbang-ambing di tengah laut selama satu bulan, dan teradamparlah kami di pulau ini. Lalu kami duduk di tempat yang berdekatan dengan kapal, kemudian kami masuk pulau ini, maka kami bertemu dengan seekor binatang yang sangat banyak bulunya yang tidak dapat dianggarkan mana ekor dan mana kepalanya kerana banyak bulunya.

Maka kami berkata, “Celaka, apakah kamu ini?”

Ia menjawab, “Saya adalah Al-Jassasah.”

Kami bertanya, “Apakah Al-Jassasah itu?”

TANPA menjawab pertanyaan kami, ia berkata, “Wahai orang-orang, lihatlah seorang laki-laki yang berada di rumah terpencil itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengar maklumat daripada kalian!”

Lalu kami segera menuju tempat kamu ini dan kami terkejut bercampur takut kerana menyangka bahawa ia adalah syaitan. ”

Laki-laki besar yang terikat itu mengatakan, “Beritahu kepada saya tentang pohon-pohon kurma yang ada di daerah Baisan?”

Kami bertanya, “Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?”

Ia berkata, “Saya bertanya sama ada pohon-pohon kurma itu berbuah?”

Kami menjawab, “Ya.”

Ia berkata, “Adapun pohon-pohon kurma itu maka hampir saja tidak akan berbuah lagi.”

Kemudian ia berkata, “Beritahu kepadaku tentang tasik Tiberia.”

Mereka berkata, “Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?”

Ia bertanya, “Apakah ia masih tetap berair?”

Mereka menjawab, “Airnya masih banyak.”

Ia berkata, “Adapun airnya, maka hampir sahaja akan habis.”

Kemudian ia berkata lagi, “Beritahu kepada saya tentang mata air Zugar.”

Mereka menjawab, “Apa yang ingin kamu ketahui tentangnya?”

Ia bertanya, “Apakah di sana masih ada air dan penduduk di sana masih bertani dengan menggunakan air dari mata air Zugar itu?”

Kami menjawab, “Benar, ia berair banyak dan penduduknya bertani dari mata air itu.”

Lalu ia berkata lagi, “Beritahu kepadaku tentang nabi yang ummi (tidak boleh tulis baca), apa sajakah yang sudah ia perbuat?”

Mereka menjawab, “Dia telah keluar dari Mekah dan menetap di Yatsrib (Madinah).”

Lalu ia bertanya, “Apakah ia diperangi oleh orang-orang Arab?”

Kami menjawab, “Ya.”

Ia bertanya, “Apakah yang dia lakukan terhadap mereka?”

Maka kami memberitahu kepadanya bahawa Nabi itu telah menundukkan orang-orang Arab yang bersama dengannya dan mereka menaatinya. ”

Lalu ia berkata, “Apakah itu semua telah berlaku?”

Kami menjawab, “Ya.”

Ia berkata, “Sesungguhnya adalah lebih baik bagi mereka untuk menaatinya dan sungguh aku akan mengatakan kepada kamu tentang diriku. Aku adalah Al-Masih Dajjal, dan sesungguhnya aku hampir saja yang dibenarkan untuk keluar. Maka aku akan keluar dan berjalan di muka bumi dan tidak ada satu pun negeri kecuali aku memasukinya dalam masa 40 malam selain Makkah dan Thaibah, kedua-dua negeri itu terlarang bagiku. Setiap kali aku ingin memasuki salah satu dari negeri itu maka aku dihadang oleh malaikat yang ditangannya ada pedang berkilau dan sangat tajam untuk menghambatku dari kedua-dua negeri tersebut. Dan di setiap jalan-jalan yang ada di kota Madinah terdapat malaikat yang menjaganya. ”

Fathimah berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda sambil menghentakkan tongkatnya di atas mimbar,” Inilah Thaibah, inilah Thaibah, inilah Thaibah (maksudnya kota Madinah). Bukankah aku sudah menyampaikan kepada kamu tentang hal itu?

“Para sahabat menjawab,” Benar. “Beliau Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,” Saya tertarik dengan apa yang dikatakan oleh Tamim Ad-Dari, kerana ia bersesuaian dengan apa yang pernah aku sampaikan kepada kamu tentang dia (Dajjal) dan tentang Madinah dan Makkah. Ketahuilah, tempatnya (Dajjal) terletak di laut Syam atau laut Yaman. Ia datang dari arah timur, dari arah timur, dari arah timur. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengisayaratkan tangannya ke arah timur. Fathimah berkata, “Hadis ini yang saya hafal dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.” (HR. Muslim). [islampos]



Back To Top