-->

Tajuk

AirAsia Resmi Kembali Layani Rute Penerbangan ke Aceh

JANTHO – Masyarakat Aceh segera menikmati penerbangan dengan harga bersaing, seiring mendaratnya penerbangan AirAsia di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Aceh Besar, Jumat 3 Juni 2022 jelang petang tadi. Pendaratan itu pertanda resmi kembalinya penerbangan reguler AirAsia yang punya slogan For Everyone itu ke Aceh, setelah sempat vakum selama pandemi Covid 19 mewabah.

Kembalinya, AirAsia ke Aceh juga untuk menyahuti Surat Gubernur Aceh ke manajemen penerbangan AirAsia untuk kembali membuka rute penerbangan ke Aceh. Penerbangan perdana maskapai AirAsia ke Bandara SIM itu dengan nomor penerbangan QZ654, tiba di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda Blang Bintang sekira pukul 15.00 Wib.

Kedatangan penerbangan perdana Maskapai AirAsia itu disambut oleh Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Teuku Faisal, mewakili Gubernur Aceh yang sedang menjalankan tugas kedinasan di Aceh Tengah.

Sebagaimana diketahui, pasca meredanya Covid-19 dan dicabutnya berbagai pembatasan oleh Pemerintah dan dunia internasional, beberapa waktu lalu Gubernur Aceh menulis surat kepada beberapa manajemen perusahaan airlines, yang intinya meminta maskapai tersebut untuk kembali membuka rute penerbangan ke Aceh dan melayani perjalanan udara masyarakat dari dan ke Banda Aceh.

Kadishub Aceh, mengapresiasi kehadiran kembali AirAsia di Aceh. Apresiasi itu disampaikan Faisal dalam acara Inaugural Flight Ceremony yang dihadiri oleh CEO Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine di Gedung VIP Bandara SIM. “Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada PT Indonesia AirAsia yang secara cepat merespon permintaan Pemerintah Aceh untuk menghadirkan pelayanan transportasi udara bagi masyarakat Aceh,” ujar Faisal.

Seiring melandainya kasus Covid-19 di Indonesia, lanjut Faisal, minat masyarakat untuk melakukan perjalanan semakin meningkat, termasuk masyarakat Aceh. Berdasar data, tercatat 294.287 pergerakan orang keluar dan masuk Aceh selama periode angkutan lebaran 2022 (H-7 hingga H+7). Sebanyak 23.466 di antaranya menggunakan pesawat udara. “Tentu ini menjadi tugas Pemerintah untuk memfasilitasi lancarnya mobilitas masyarakat dengan biaya perjalanan yang terjangkau,” sebut Faisal.

Faisal juga menyampaikan berbagai keluhan masyarakat Aceh terkait minimnya frekuensi penerbangan dari dan ke Aceh, yang akhirnya menyebabkan tarif penerbangan dari dan ke Aceh melambung tinggi. Tarif yang cukup mahal tentu tidak ramah bagi kantong masyarakat yang sedang terimbas pandemi. Selain itu, kondisi ini juga mengakibatkan inflasi yang juga tinggi di Aceh. “Dengan hadirnya layanan AirAsia, kini masyarakat memiliki alternatif pilihan penerbangan dan mendapatkan kesempatan untuk terbang dengan lebih nyaman dengan harga yang terjangkau,” ungkap Faisal.

Di samping itu, Faisal menyebut, Pemerintah Aceh mengajak AirAsia untuk terus memperluas jaringan layanan penerbangannya di Aceh, baik domestik maupun internasional. Salah satunya, membuka kembali rute penerbangan Banda Aceh – Kuala Lumpur.

Pada kesempatan yang sama, CEO PT Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan dan dukungan yang luar biasa dari Pemerintah Aceh. “Hari ini juga merupakan momen yang sangat kami nanti-nantikan untuk kembali terbang melayani masyarakat Aceh,” ungkap Veranita.

Veranita tidak memungkiri bahwa kehadiran kembali AirAsia di Aceh berkat masukan-masukan yang diberikan oleh masyarakat Aceh melalui media sosial. “Terima kasih kepada masyarakat Aceh atas ungkapan dan publisitas yang berkembang di media massa sehingga kami merasa terpanggil untuk kembali hadir di Aceh.”

Pembukaan kembali rute Banda Aceh – Kualanamu, kata Veranita, merupakan wujud kontribusi AirAsia kepada masyarakat untuk memberikan alternatif transportasi dengan harga terjangkau. “Dan semoga bisa mendukung akselerasi bangkitnya perekonomian dan pariwisata, serta perdagangan di Aceh,” imbuh Veranita.

Veranita mengungkapkan, AirAsia juga akan melakukan kerjasama dan kolaborasi yang lebih luas bersama Pemerintah Aceh, dalam hal pertukaran informasi dengan tujuan saling menguntungkan kedua belah pihak.

Melalui kerjasama ini, Veranita berharap dapat membantu AirAsia untuk mempertahankan rute penerbangan atau bahkan menambah frekuensi di kemudian hari.

Terkait penerbangan internasional, khususnya ke Kuala Lumpur, Veranita memastikan bahwa rute tersebut tidak luput dari perhatian AirAsia. “Kami menyadari bahwa posisi strategis Aceh jika dibuka penerbangan internasinal akan sangat mendukung pertumbuhan pariwisata, karena mayoritas wisatawan luar negeri yang berkunjung ke Aceh berasal dari Malaysia,” ujar Veranita.

Sebagai informasi, AirAsia sebelumnya melayani rute Banda Aceh – Kualanamu tiga kali seminggu setiap hari Selasa, Jumat, dan Minggu dengan pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 penumpang. Airline yang dikenal dengan maskapai berbiaya rendah (low-cost cerrier) ini juga menyediakan 20kg bagasi cuma-cuma.

Tak hanya Maskapai AirAsia, beberapa waktu lalu Maskapai Citilink juga telah membuka kembali rute penerbangan ke Aceh. Pembukaan kembali rute penerbangan Citilink ke Aceh juga atas permintaan Gubernur Aceh yang telah menyampaikan surat ke maskapai tersebut.


Gubernur Nova Apresiasi AirAsia Resmi Kembali Layani Rute Penerbangan ke Aceh

Aceh Juara Umum Anugerah Pesona Indonesia 2021

Banda Aceh – Provinsi Aceh berhasil keluar sebagai juara umum Anugerah Pesona Indonesia (API) Tahun 2021. Atas prestasi tersebut, Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyampaikan apresiasi.

“Syukur alhamdulillah. Selamat dan sukses kepada semua pemenang serta Disbudpar Aceh atas kerja kerasnya,” kata Nova.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin, mengatakan Aceh berhasil meraih tujuh juara, dari 18 kategori yang dilombakan. “Alhamdulillah tujuh dari 12 destinasi yang masuk nominasi menjadi juara,” kata Jamaluddin, Selasa 30 November 2021. Ia mengatakan penghargaan tersebut penting sebagai langkah memajukan kepariwisataan di Aceh.

Tujuh kategori yang berhasil dimenangkan Aceh adalah sebagai berikut. Juara 1 untuk kategori Brand Pariwisata Terbaik yaitu Banda Aceh, Juara 1 Kategori Highland yaitu Sigantang Sira di Aceh Selatan, Juara 3 Minuman Tradisional yaitu Kupi Khop di Aceh Barat, dan Juara 3 Promosi Pariwisata Digital (instagram) Explore Gayo di Aceh Tengah.

Selanjutnya adalah Juara 2 Promosi Ekowisata Ujung Tamiang di Aceh Tamiang, Juara 1 Festival Pariwisata yaitu Festival Pulau Banyak di Aceh Singkil dan Juara 1 Destinasi Kreatif berupa Anjungan Tapak Tuan Tapa di Kabupaten Aceh Selatan.

Jamaluddin mengatakan, dengan penghargaan sebagai juara umum Anugerah Pariwisata Indonesia tersebut, membuktikan bahwa Aceh adalah sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia. Prestasi itu, kata Jamaluddin, membawa pengaruh positif bagi promosi pariwisata di Aceh, baik nasional maupun internasional, yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

Selain itu, Jamaluddin berharap agar masyarakat di lokasi wisata selalu mendukung perkembangan kepariwisataan. “Sebagai tempat wisata unggulan, tentu dukungan masyarakat sangat penting,” kata Jamaluddin.

Jamaluddin menyebutkan, kerja tim serta sinergi dan kolaboratif dilakukam sesuai arahan dan bimbingan Gubernur dan Sekda telah membuahkan hasil. Di mana Aceh untuk yang pertama kalinya mendapatkan Juara Umum API Award. “Insya Allah Aceh juga terpilih sebagai Tuan Rumah penyelenggaraan API Award 2022, Semoga kita bisa mempertahankan kembali Juara Umum.”

Penyerahan hadiah juara umum diserahkan oleh Direktur Merek dan Indikasi Goografis Kemenkum ham RI, Novli S.Sos SH M.Si, dan diterima langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Aceh yang juga Ketua Dekranasda Aceh, Ir. Dyah Erti Idawati, MT.

Dyah mengaku bangga dan senang dengan apresiasi pemerintah dan seluruh masyarakat terhadap pariwisata di Aceh. Ia berharap keberhasilan Aceh memenangkan API tahun ini, menjadi motivasi kepada seluruh instansi dan para pelaku pariwisata, dalam meningkatkan sinergi dan kerja sama untuk mendorong pengembangan destinasi dan promosi pariwisata di Aceh. “Prestasi yang membanggakan ini harus terus ditingkatkan,” ujar Dyah Erti.

Selain itu, Dyah Erti yang didampingi Duta Wisata Indonesia 2021, Muhammad Akkral dan Salwa Nisrina Authar Nyakcut juga berpesan kepada seluruh Dekranasda kabupaten/kota, untuk memanfaatkan momentum prestasi API ini sebagai kebangkitan industri kreatif dan kerajinan Aceh ke depan. Pasalnya, penghargaan Anugerah Pesona Indonesia ini bisa mendorong industri kreatif dan kerajinan Aceh menjangkau pasar yang lebih luas.

“Kita juga harus jeli melihat peluang kerajinan rakyat dalam mendorong suksesnya program pariwisata Aceh. Saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada kabupaten/kota yang telah mengharumkan nama Aceh. Semoga prestasi yang diraih dapat lebih ditingkatkan di masa depan. Kita secara bersama-sama akan terus berbenah diri guna mencapai hasil yang lebih baik pada tahun-tahun mendatang,” ujar Dyah.

Sehari sebelumnya, rombongan Dekranasda Aceh turut melakukan kunjungan kerja ke Dekranasda Sumatera Selatan yang diterima langsung oleh Ketua Dekranasda Provinsi Sumsel Feby Lustia Herman Deru, di Kriya Sriwijaya, Palembang, Senin (29/11) Sore.

Dalam kunjungan itu, Dyah Erti Idawati dan rombongan terkesima dengan produk-produk unggulan hasil pengerajin dari 17 Kabupaten/kota yang dipamerkan di Kriya Sriwijaya. Mulai dari jumputan, gambo, batik, blongsong, kawai kanduk tidak luput dari penglihatannya saat tiba di Kriya Sriwijaya.

“Kriya Sriwijaya ini sangat bagus sekali karena bisa menampung berbagai kerajinan dari Sumatera Selatan, dan juga ada perwakilan dari 17 kabupaten/kota yang lengkap. Jadi bisa disini semuanya lengkap bisa dilihat, nah itu yang sangat bagus sekali,” katanya.

Ia juga berharap Kriya Sriwijaya dapat menjadi contoh bagi Dekranasda Aceh untuk terus melakukan inovasi.

Menparekraf Dorong Desa Wisata Nusa Aceh Besar Untuk dikembangkan Lagi

Tour De Sabang Ajang Promosikan Nol Kilometer Indonesia Pada Dunia Internasional

Tour De Sabang Ajang Promosikan Nol Kilometer Indonesia Pada Dunia Internasional

Gubernur Aceh Nova Iriansyah didampingi Ketua Pengurus Provinsi Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Aceh, Darwati A. Gani, Dirut Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh Dedy Yuswadi, saat melepaskan peserta balap sepeda pada pembukaan kegiatan


Sabang – Gubernur Aceh Nova Iriansyah membuka kegiatan “Tour de Sabang 2021” di titik Nol Kilometer Indonesia, Minggu 28 November 2021. Pembukaan ditandai dengan penglepasan para atlet balap sepeda di garis start titik Nol Kilometer Indonesia menuju garis finish di area Sabang Fair.

Melalui event diharap dapat menjadikan Sabang sebagai lokasi tujuan wisata olahraga atau Sports Tourism.

Dalam kegiatan itu Nova didampingi Ketua Pengurus Provinsi Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Aceh, Darwati A. Gani, Dirut Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh Dedy Yuswadi, unsur Forkopimda Kota Sabang, serta sejumlah pejabat lainnya.

Event Tour de Sabang merupakan program yang digagas sebagai upaya pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga, khususnya balap sepeda yang merupakan bagian dari kerja Pengprov Ikatan ISSI Aceh. Selain itu event itu juga sebagai persiapan Aceh sebagai tuan rumah PON XXI Tahun 2024. Lebih jauh, event itu juga rencananya akan ditingkatkan menjadi kejuaraan tingkat internasional, sebab Tour de Sabang ini telah masuk dalam kalender Union Cycliste Internationale (UCI) Gran Fondo.

Ada dua kategori yang dipertandingkan dalam Tour de Sabang ini, yakni sepeda gunung (mountain bike) dan sepeda balap (road bike). Untuk kategori sepeda gunung telah dimulai sejak kemarin. Sedangkan yang berlangsung hari ini yaitu kategori road bike.

Gubernur Nova dalam penyampaiannya di hadapan para atlit menyebutkan, ” Pemerintah Aceh akan terus mendukung kemajuan dunia olahraga di Aceh, termasuk balap sepeda. Dukungan itu di antaranya akan dilakukan dengan memperbanyak event olahraga.
Ia juga berharap kegiatan itu dapat menjadikan Sabang sebagai salah satu destinasi sports tourism” ujarnya.

“Kalau ini nanti punya gaung yang bagus, tentu saya bersama Bu Darwati akan berusaha membuat event sebanyak-banyaknya,” Tambah Nova.

Kepada para pembalap Nova juga berpesan agar berhati-hati mengingat jalur tempuh yang dipenuhi tanjakan, turunan serta tikungan yang tajam.

Sementara itu Ketua Pengurus Provinsi Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Aceh, Darwati A. Gani, dalam penjelasannya menyampaikan syukur atas terselenggaranya event itu.

Ia juga berharap kegiatan dimaksud dapat menjadi event tahunan di Aceh, dengan gaung yang lebih besar lagi dan diikuti peserta dari berbagai provinsi.

Usai penglepasan para atlet, Gubernur bersama Ketua ISSI Aceh serta pejabat lainnya segera bertolak ke lokasi finish di area Sabang Fair. Di sana mereka bersama dewan juri menunggu para pembalap untuk proses penilaian akhir dan penentuan pemenang.

Kepada para pembalap yang kemudian berhasil tampil sebagai juara dilakukan penyerahan penghargaan di lokasi tersebut.
Penentuannya pemenang masing- masing dibedakan berdasarkan kategori yang ada.( Bandaaceh.Terkini.id)

Ini Alternatif Wisata Halal di Cibubur yang Baru Diresmikan Menteri Sandiaga Uno

Ini Alternatif Wisata Halal di Cibubur yang Baru Diresmikan Menteri Sandiaga Uno

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno meresmikan The Hub Equestrian, Archery and Coffee yang diharapkan  menjadi salah satu alternatif destinasi wisata halal di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Menparekraf Sandiaga Uno saat meresmikan The Hub Equestrian, Archery and Coffee yang berada di Cibubur, Jawa Barat, Minggu (31/10/2021)
Menparekraf Sandiaga Uno saat meresmikan The Hub Equestrian, Archery and Coffee yang berada di Cibubur, Jawa Barat, Minggu (31/10/2021) menjelaskan, peresmian ini tentunya menjadi salah satu ikhtiar yang diharapkan agar mampu membuka lapangan kerja seluas-luasnya di masa pandemi COVID-19.
“Kami sangat mengapresiasi dibukanya The Hub: Equstrian, Archery and Coffee. Harapannya ini mampu menjadi salah satu alternatif destinasi wisata halal di Jakarta dan sekitarnya serta mampu membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya,” katanya.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan, dengan mengusung destinasi wisata halal, The Hub dalam hal ini telah memenuhi tiga jenis extended services sesuai kebutuhan wisatawan muslim. Pertama need to have seperti halal food services dan fasilitas untuk mendirikan solat, kedua good to have seperti toilet yang ramah bagi muslim dan muslimah, ketiga nice to have seperti fasilitas rekreasi segmen keluarga atau muslim friendly.
Salah satu rekreasi yang ditawarkan oleh The Hub: Equstrian, Archery and Coffee yang dapat dinikmati oleh keluarga, teman, dan kerabat
"Beberapa waktu lalu kita mendapat hadiah karena ada kasus fenomenal di Aceh terkiat wisata halal yang dilihat hingga jutaan viewer. Ini menjadi kesempatan kita untuk menjelaskan konsep wisata halal sebenarnya. Dan ini menjadi PR bagi kita semua memaparkan what is the true wisata halal," katanya.
Saat berkunjung ke The Hub, Menparekraf didampingi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DKI Jakarta & Ketua Komite Pariwisata dan Ekonomi Kreatif MES Indonesia, Rezza Arief Budy Artha, Perwakilan The Hub Donni Agoesfiansyah, Sekretaris Jendral Pengurus Pusat MES Indonesia, Iggi Haruman, Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia Tito Maulana, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu.
Menparekraf juga sempat menjajal beberapa atraksi yang ditawarkan di sana seperti berkuda hingga memanah. Atraksi tersebut juga menjadi andalan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke The Hub Equestrian, Archery and Coffee.
Menparekraf juga sempat menjajal beberapa atraksi yang ditawarkan di sana seperti berkuda hingga memanah
"Bukan hanya sekadar atraksi wisata tetapi juga kedua aktivitas tersebut merupakan dua jenis aktivitas yang banyak dilakukan wisatawan dari segmen wisata halal," ujarnya.

Back To Top