-->

Tajuk

Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1443 H di Tanggal 1 Mei 2022

Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1443 H di Tanggal 1 Mei 2022

Angkutan Penumpang dan Sembako Dapat Hak Istimewa di SPBU di Aceh


Banda Aceh - Mobil pengangkut penumpang dan bahan pokok di Aceh dipasang stiker khusus untuk mendapat prioritas saat mengisi bahan bakar solar di SPBU. Pemasangan stiker itu untuk mencegah dua jenis kendaraan tersebut mengantre lama ketika mengisi minyak.

Ujicoba pemasangan stiker khusus itu digelar di Terminal Batoh, Banda Aceh, Kamis 21 April 2022. Stiker untuk truk pengangkut sembako dan mobil penumpang dilakukan Pertamina, Organda serta Hiswana Migas.

"Dengan adanya stiker kendaraan pengangkut sembako dan penumpang akan mendapatkan prioritas di SPBU walaupun nanti kita harus melihat situasi dan kondisi di lapangan," kata Sales Area Manager Branch Aceh PT Pertamina MOR I, Sonny Indro Prabowo.

Sony mengatakan, pemasangan stiker itu juga dinilai penting sehingga pihak SPBU dapat membedakan kendaraan yang boleh menggunakan solar subsidi atau tidak.

Menurutnya, Pertamina mendukung kelancaran angkutan umum untuk mengangkut penumpang selama mudik. Pihaknya juga memastikan kendaraan pengangkut sembako tidak memiliki kendala hingga lebaran nanti.

"Nanti kita prioritaskan kendaraan yang ada stiker serta kita pastikan persediaan solar untuk kendaraan tersebut," jelas Sony.

Ketua Organda Aceh Ramli, menyambut baik pemasangan stiker itu dan berharap pihak terkait melakukan pengawasan ketat. Menurutnya, truk sembako dan angkutan umum yang mengantre BBM berjam-jam diharapkan menjadi prioritas di SPBU.

"Sekarang mungkin belum ada antrean panjang namun nanti H-7 sampai H+7 itu pergerakan transportasi baik menuju ke Sumut sudah luar biasa," jelas Ramli.

"Kita berharap ke depan bahwa subsidi dari Pemerintah terhadap BBM betul-betul langsung kepada yg membutuhkan. Kami Organda Aceh meminta Pemerintah dan polisi betul-betul menjaga. Bukan saja jelang lebaran tapi selamanya," ungkapnya.

Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin menambahkan, ide pemasangan stiker pada dua jenis kendaraan itu muncul dalam pertemuan yang digelar di Kantor Dinas ESDM Aceh beberapa waktu lalu. Nahrawi meminta seluruh SPBU di Aceh memprioritaskan kendaraan-kendaraan yang berstiker saat mengisi BBM subsidi.

"Kita minta semua SPBU di Aceh yang ditunjuk sebagai lembaga penyalur BBM bersubsidi untuk memberi prioritas kepada kendaraan angkutan umum orang dan barang di bawah Organda, yang nantinya semua akan berstiker penanda sebagai pengguna BBM bersubsidi," ujar Nahrawi.

Dia mengatakan, pemasangan stiker itu masih terbatas pada truk dan mobil angkutan umum di bawah naungan Organda. Rencananya program itu akan diperluas ke semua pengguna BBM subsidi.

"Kita berharap ke depan akan diperluas untuk semua kendaraan yang memang masuk kategori pengguna BBM bersubsidi," pungkasnya.(detik)

Kerumunan Joget Ria di Banda Aceh Terjadi Ditengah Peningkatan Kasus Covid-19

Banda Aceh - Sebuah video yang memperlihatkan muda-mudi berjoget ria viral di media sosial, Kamis 22 April 2021.
Belakangan diketahui video yang mengotori kesucian bulan suci Ramadhan itu diambil disalah satu cafe di kawasan Peunayong kota Banda Aceh.


Sejumlah pihak pun bereaksi melihat video yang disebut sebagai konser amal itu, mereka menantang pihak kepolisian untuk mengusut video tersebut, karena selain mengotori kesucian bulan suci Ramadhan, video itu juga memperlihatkan adanya pelanggaran serius terhadap protokol kesehatan. Muda-mudi yang berjoget ria itu terlihat berkerumun dan tidak menggunakan masker.
Padahal sebelumnya satgas covid-19 Aceh baru saja mengeluarkan pernyataan terkait meningkatnya kasus Covid-19 di Aceh dalam beberapa hari terakhir, bahkan peningkatan tertinggi terjadi di kota Banda Aceh.
Berdasarkan data Selasa (20/4/2021), kasus positif Covid-19 bertambah lagi 52 orang, yakni warga Banda Aceh 16 orang, Aceh Tamiang sembilan orang, Aceh Besar delapan orang, Pidie tujuh orang, dan Bireuen sebanyak dua orang. Warga Gayo Lues, Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Subulussalam, masing-masing satu orang. Sisanya, enam warga luar daerah. 
Namun belakangan diketahui, cafe tempat berlangsungnya aksi hura-hura itu telah dilakukan penyegelan oleh tim gabungan Satpol PP dan WH kota Banda Aceh.(anterokini)

Antisipasi Kenaikan Harga Sembako Jelang Ramadhan, Pemerintah Aceh Di Minta Gelar Operasi Pasar

Banda Aceh - Menjelang masuknya bulan suci Ramadhan diperkirakan sebagaimana biasanya harga bahan pokok cenderung mengalami kenaikan.
Hal tersebut disebabkan tingkat kebutuhan masyarakat terus meningkat dan di sisi lain ketersediaan stok bahan pokok yang terbatas. Di tambah lagi dengan keadaan sekarang di mana pandemi covid 19 masih melanda dunia juga Indonesia termasuk Aceh.
Menyikapi kondisi itu anggota DPR Aceh Tgk H Irawan Abdullah, meminta kepada Pemerintah Aceh untuk menggelar operasi pasar atau adanya pasar murah. Hal itu dimaksudkan agar harga kebutuhan pokok masyarakat bisa relatif stabil dan bisa terjangkau.
“Operasi pasar ini penting dilakukan pemerintah untuk menekan dan mengendalikan harga di pasaran. Apalagi menjelang meugang dan Ramadhan kenaikannya yang sangat signifikan. Tentunya ini akan menyusahkan masyarakat,” kata Tgk Irawan Abdullah.
Anggota DPRA Dapil Aceh I ini menambahkan akibat mewabahnya virus Covid-19 banyak masyarakat yang kehilangan lapangan pekerjaan. Akibatnya daya beli masyarakat jadi menurun karena harga sembako yang melambung tinggi.
“Kalaupun ada bantuan sembako dari pemerintah atau pihak lain, itupun jumlah penerimanya sangat terbatas. Dan penggunaannya sudah habis di pakai pada awal pemberlakuan masa pembatasan (distancing). Dari itu Pemerintah harus mampu mengendalikan harga sembako di tengah penanggulangan covid-19 ini dan juga memastikan ketersediaannya,” ujar Tgk Irawan.
Pertegas SOP Kesehatan Pencegahan Covid-19
Di samping itu pada kesempatan yang sama Wakil Ketua F-PKS DPR Aceh ini juga sangat mengkhawatirkan terjadinya penularan covid-19 di area pasar saat terjadinya transaksi jual beli barang.
Menurutnya pasar akan menjadi tempat yang “rawan dan rentan” dikarenakan masih banyak para pelakunya yang enggan dan malas menggunakan masker.
“Saya sudah beberapa kali masuk ke area pasar. Dan boleh dihitung dengan jari para pedagang yang menggunakan masker saat melakukan transaksi. Begitu juga dengan para pembeli yang masuk area pasar, banyak yang tidak memakai masker,” kata anggota DPRA kelahiran Lambaro.
Tgk Irawan Abdullah menjelaskan saat ini penggunaan masker saat keluar rumah apalagi sedang berada di tempat keramaian seperti area pasar, sangatlah penting supaya tidak terjadinya penularan wabah covid-19.
“Selama ini pemerintah dan pihak lainnya sudah membagi-bagikan masker kepada masyarakat yang beraktivitas di pasar. Jadi kenapa maskernya tidak di pakai, apa disimpan atau dikoleksi,” tegasnya dengan nada kesal.
Untuk itu Ketua Komisi VI DPRA ini mengharapkan pemerintah melalui dinas terkait agar dapat mempertegas penerapan SOP kesehatan pencegahan covid-19 dengan melakukan penjagaan di pasar-pasar terhadap pedagang dan pembeli yang tidak memakai masker. Dengan ketentuannya, pedagang dilarang berjualan dan pembeli jangan diizinkan masuk pasar jika tidak pakai masker.
“Kita juga berharap agar masyarakat yang keluar rumah dengan penuh kesadaran untuk selalu menggunakan masker dan membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun. Mari bersama-sama kita lawan covid-19 ini dan semoga cepat berakhir sehingga kita dapat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan aman dan damai,” pungkas Tgk Irawan Abdullah.(anterokini)

Sambut Ramadhan 1441 H, Kemenag Aceh Siapkan Imsakiyah

Menyambut bulan suci Ramadhan, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh telah menyiapkan jadwal imsakiyah Ramadhan 1441 H/2020 M untuk wilayah Aceh, Senin 23 Maret 2020.
Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Saifuddin mengatakan, imsakiyah tersebut disusun oleh tim falakiyah Kemenag Aceh dan telah ditashihkan oleh Badan Hisab Rukyat Provinsi Aceh.
“Kita berharap dengan adanya pedoman imsakiyah ini dapat memudahkan masyarakat dan bisa mempersiapkan diri dalam menyambut dan menjalankan ibadah puasa,” ujar Saifuddin didampingi Kabid Urais, Hamdan, selaku Koordinator Rukyatul Hilal Kemenag Aceh.
Saifuddin menjelaskan, pihaknya akan mengirim imsakiyah ke seluruh Kemenag kabupaten/kota. Masyarakat juga bisa mengunduh langsung melalui website resmi Kemenag Aceh.
Saifuddin mengatakan, masyarakat juga diperbolehkan memperbanyak jadwal imsakiyah tersebut asalkan tidak mengubah subtansi serta tetap mencantumkan sumber aslinya.
“Silahkan diperbanyak, asal jangan ubah subtansinya karena dikhawatirkan akan menimbulkan kesalahan dan kekhawatiran,” kata Saifuddin.
Meskipun sudah ada imsakiyah, menyangkut penetapan awal Ramadhan, masyarakat diminta untuk menunggu hasil isbat yang diumumkan secara resmi oleh Menteri Agama.
Ia juga menyampaikan Kemenag Aceh juga akan melakukan rukyatul hilal awal Ramadhan 1441 H/2020 M pada Kamis, 23 April 2020 menjelang maghrib.
“Rukyat tetap dilaksanakan akan tetapi terbatas hanya pada petugas observasi saja, kecuali Covid-19 telah mereda,” ucap Saifuddin.
Sementara itu, Ahli Falakiyah Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, menjelaskan, berdasarkan konsep Imkanurrukyah (kemungkinan tinggi Hilal yang dapat dirukyah), awal Ramadhan diperkirakan jatuh pada Jum’at 24 April 2020.
Hal itu berdasarkan data ijtima’ (posisi bulan dan matahari pada satu garis lurus 0 derjat) yang diperkirakan terjadi pada Kamis 23 April 2020 M pada pukul 09:26 WIB.
“Ketinggian hilal untuk markas Observatorium Tgk Chiek Kuta Karang, Lhoknga, Aceh Besar pada hari ijtima’ 3,6425 derjat di atas ufuq, sehingga tanggal 1 Ramadhan 1441 H Jatuh pada hari Jum’at dan tetap menunggu sidang itsbat,” kata Firdaus.(anterokini)
Back To Top